Ladiestory.id - Taylor Swift belum lama ini telah sukses menggelar konser “The Eras Tour” di Lumen Field, Seattle, Amerika Serikat, pada tanggal 22 dan 23 Juli 2023 lalu. Diketahui konser tersebut menghasilkan aktivitas seismik yang setara dengan gempa bumi dengan kekuatan 2,3 Magnitudo.
Hal itu disampaikan oleh seismolog Jackie Caplan-Auerbach yang menyebut getaran yang dihasilkan pada konser tersebut dengan sebutan “Swift Quake”. Menggunakan seismograf, sang seismolog mengukur aktivitas seismik selama konser berlangsung.
“Untuk Taylor Swift, saya mengumpulkan sekitar 10 jam data di mana ritme mengendalikan perilakunya. Musik, pengeras suara, ketukan, semua energi itu dapat mengalir ke tanah dan mengguncangnya,” kata Jackie Caplan-Auerbach, melansir berbagai sumber, pada Minggu (30/7/2023).
Melansir dari The New York Times, Jackie Capl
an-Auerbach mengatakan adanya gabungan dari aktivitas 70.000 Swifties, sebutan bagi penggemar Taylor Swift yang bernyanyi, menari, suara musik, sound system, dan suara dari sang penyanyi yang menjadi faktor gempa kecil itu terjadi.
Berdasarkan temuan yang didapatkannya, getaran mencapai puncak tertinggi pada pukul 19.30 dan 21.30 waktu setempat. Namun, belum bisa dipastikan lagu Taylor Swift yang mana yang menjadi pemicunya.
Bukan jadi yang pertama kali, sebelumnya yakni pada tahun 2011 silam juga pernah terjadi aktivitas seismik yang sama yang dikenal dengan sebutan “Beast Quake”. Aktivitas seismik itu terjadi ketika penggemar dari Seattle Seahawks beraksi dengan pertandingan NFC melawan New Orleans Saints.
“Ini (konser Taylor Swift) jauh lebih besar daripada Beast Quake dalam hal amplitudo mentah dari guncangan, dan itu berlangsung jauh lebih lama, tentu saja, Beast Quake adalah momen dalam waktu, tetapi sejauh ini Swifties (penggemar Swift) benar-benar mengalahkan penggemar Seahawks,” tutur Jackie Caplan-Auerbach.
“Jika saya menumpuknya menjadi satu, keduanya hampir identik. Gempanya dua kali lebih kuat dari ‘Beast Quake’. Benar-benar menggandakannya,” pungkasnya.