Ladiestory.id - Tak sedikit perempuan muda Indonesia yang menghadapi banyak tantangan eksternal saat ingin meraih mimpi.
Melalui kampanye #TakTerhentikanTukBerkilau, Sunsilk secara konsisten memberikan inspirasi dan dukungan untuk membuka lebih banyak peluang, dengan menggandeng sederet mitra berpengalaman untuk memberikan rangkaian kelas online maupun offline, serta hard skill maupun soft skill yang dibutuhkan dalam meraih mimpi.
Lingkungan Eksternal Menghambat Perempuan untuk Berkembang
Menurut survei yang dilakukan Sunsilk di 2021 terhadap perempuan muda di berbagai wilayah Indonesia, 60 persen dari perempuan muda merasa tantangan terbesar dalam meraih mimpi berasal dari faktor keluarga dan tuntutan masyarakat.
Bahkan, 89 persen merasa ekspektasi masyarakat terhadap sosok perempuan telah mempengaruhi cara mereka membayangkan masa depan.
Elviana Lim, Senior Brand Manager Sunsilk, mengatakan, “Kami melihat bahwa saat ini perempuan muda Indonesia masih menghadapi begitu banyak tantangan dari lingkungan eksternal yang menghambat mereka untuk berkembang.
Sejalan dengan brand purpose Sunsilk, yaitu ‘membuka lebih banyak peluang bagi perempuan muda Indonesia untuk meraih mimpi’, kami berharap dapat memberikan dukungan yang lebih holistik melalui kampanye terbaru kami."
Hal ini lebih detail dijelaskan oleh Inez Kristanti, M.Psi, seorang psikolog klinis yang memiliki kepedulian terhadap isu gender, “Keinginan dan motivasi perempuan untuk mengaktualisasikan diri dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Salah satunya dari bagaimana peran seorang perempuan disosialisasikan atau ditanamkan oleh orang-orang sekitarnya; apakah di lingkungan tersebut perempuan diharapkan untuk menjadi seseorang yang berdaya atau tidak.”
“Berbagai stigma terhadap perempuan pun masih ada di tengah masyarakat, sehingga beberapa perempuan bahkan tidak terpikir untuk memiliki mimpi, apalagi mewujudkannya,” lanjut Inez.
Pengaruh Sosok Role Model dan Adanya Akses untuk Mengembangkan Diri
Kehadiran sosok role model baik dari lingkungan terdekat maupun eksternal yang mempunyai similarity – baik latar belakang ataupun permasalahan yang sama – sangat membantu para perempuan untuk tidak merasa sendirian dan termotivasi untuk meraih mimpi.
Selain itu, faktor eksternal lain yang tidak kalah penting adalah tersedianya sumber daya dan akses untuk mengembangkan diri. Faktanya, keterbatasan akses mengakibatkan 28,64 persen perempuan muda Indonesia tidak bisa bersekolah, bekerja, atau mengikuti pelatihan.
Berangkat dari seluruh fakta ini, Sunsilk melalui kampanye #TakTerhentikanTukBerkilau memberikan sebuah ekosistem bagi perempuan Indonesia untuk berkarya serta memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Raisa Andriana, Brand Ambassador Sunsilk menyampaikan antusiasmenya, “Sejalan dengan kampanye terbarunya, aku juga sangat percaya akan pentingnya ekosistem yang terus memberikan support di sepanjang perjalanan kita meraih mimpi. Yuk manfaatkan semua dukungan yang disediakan Sunsilk, dan terus percaya bahwa possibility is endless; we never know if we don’t dare to dream.”
Dukungan Sunsilk untuk Perempuan Muda Indonesia
Untuk memberikan dukungan yang lebih holistik, kampanye #TakTerhentikanTukBerkilau terdiri dari tiga fase:
- Announce: Mengawali kampanye dengan menghadirkan kisah nyata Satya Winnie, seorang travel journalist and explorer yang berhasil menjadi sosok yang tak terhentikan untuk terus berkilau dalam meraih mimpinya.
- Inspire: Mengajak ribuan perempuan muda untuk berani menuliskan mimpi mereka sebagai titik awal perjalanan mereka dalam meraihnya. Selain itu, Sunsilk menggandeng sederetan influencer sebagai role model bagi semua perempuan agar berani meraih mimpi, apapun tantangannya.
- Equip: Bekerja sama dengan NGO global, Girl Rising, menyelenggarakan workshop ‘Kilaukan Mimpimu’ yang menjangkau 15.000 perempuan di Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, dan pesantren. Yang terbaru, Sunsilk bekerjasama dengan Skill Academy dari Ruangguru membekali perempuan Indonesia dengan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih mimpi.
Kerja sama Sunsilk dengan Skill Academy hadir dalam bentuk kelas soft skill berupa rangkaian kelas online gratis dari para expert agar perempuan Indonesia berani bermimpi, mengenali bakat dalam diri untuk memulai ataupun mengembangkan karier, serta menguasai keterampilan berkomunikasi.
Tersedia pula kelas hard skill, yaitu kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai kelas yang tersedia di Skill Academy dengan harga lebih terjangkau.
Pretty Kusumaningrum, Skill Academy Manager menyampaikan, “Keseluruhan modul yang kami kembangkan bersama Sunsilk terinsipirasi dari tantangan yang dihadapi oleh perempuan Indonesia saat ini."
"Salah satu program yang mendapat animo sangat positif adalah program mentorship, yaitu rangkaian webinar eksklusif dan one-on-one mentorship dengan sederetan sosok berpengalaman di bidang kewirausahaan, beasiswa, dan perencanaan karier.
Program ini diikuti oleh 30 peserta terpilih, dan ditutup dengan sebuah kompetisi untuk mengasah semangat bersaing di antara para peserta," terang Pretty lebih lanjut.
Salah satu pemenang kompetisi ini adalah Febriani, mahasiswi Magister Pendidikan Fisika dari FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Ia bertutur, “Sejak lama aku tertarik pada Science, Technology, Engineering, and Mathematics, bidang yang bisa dibilang masih didominasi oleh laki-laki.
Untuk itu, aku harus berjuang ekstra untuk meraih mimpi besarku: menjadi dosen fisika yang bisa menginspirasi mahasiswa dan lingkungan, serta menghasilkan berbagai produk yang memiliki manfaat luas."
Terakhir, Elvi menuturkan bahwa target dari kampanye ini dapat menjangkau 500.000 perempuan. Dukungan Sunsilk akan terus berlangsung melalui kelas online yang dapat diakses secara gratis oleh seluruh perempuan muda Indonesia.