Ladiestory.id - Setiap orang pernah berpikiran negatif, tidak terkecuali Kamu. Jika Kamu bisa mengubah sifat berpikir negatif menjadi positif, maka hal itu dapat membuat hidupmu lebih tenang. Namun, berpikiran negatif terkadang memang perlu dilakukan sebagai sikap waspada.
Mungkin Kamu tidak bisa begitu saja mengubah pikaran negatif menjadi positif. Karena Kamu mungkin butuh berpikiran negatif kepada orang lain, mengingat banyak faktor yang mempengaruhinya.
Apabila penyebab Kamu berpikir negatif tersebut sudah tidak masuk akal, segeralah diatasi. Namun, jika ada alasan masuk akal untuk menilai seseorang secara negatif, cukup simpan untuk dirumu saja. Berikut kemungkinan penyebab Kamu berpikir negatif terhadap orang lain.
Rekam Jejak Seseorang Tidak Bagus
Jika Kamu merasa sulit untuk memercayai seseorang yang dengan sengaja melakukan kesalahan berulang-ulang, hal itu tentu perlu dilakukan. Misalnya, dia ingin mendapatkan keuntungan sendiri dengan bersikap tidak jujur di kantor.
Setiap kali Kamu berurusan dengannya, Kamu melihat dari sisi yang terburuk terlebih dahulu. Seperti dia mungkin memalsukan data atau tanda tangan, hingga apakah dia telah menyalahgunakan dana kantor.
Meski catatannya kotor, jangan menuduh tanpa bukti, ya? Pasalnya, tuduhan tersebut mungkin dapat berbalik pada dirimu. Ingatlah bahwa orang juga bisa berubah.
Dengan begitu, Kamu tetap dapat bersikap waspada. Di satu sisi, Kamu juga harus berpikir positif di mana terdapat kemungkinan ia memperbaiki dirinya sendiri.
Kamu Memiliki Ketidaksukaan yang Kuat Padanya
Jangan menipu diri sendiri. Ketika ada hal dalam dirinya yang tidak Kamu sukai, apa saja itu pasti membuatmu berpikir negatif. Contohnya, dia pernah melakukan satu kesalahan padamu hingga membuatmu malu. Akibatnya, Kamu tidak memaafkan dia.
Sedangkan, saat dia melakukan sesuatu yang baik, Kamu tidak bisa lagi melihat hal positif dalam dirinya. Selama Kamu memendam kebencian terhadap seseorang, semua yang dia lakukan akan membuatmu terus berpikiran negatif.
Pada Prinsipnya, Menjadi Terlalu Waspada Lebih Baik daripada Menyakiti atau Menipu
Ini sebenarnya prinsip yang baik. Prinsip-prinsip di atas membimbing Kamu untuk menjadi orang yang lebih berhati-hati dengan tidak mudah percaya pada orang lain. Namun, menjadi terlalu waspada hanya akan mengisi pikiranmu dengan gambaran buruk.
Bahkan, jika tidak ada indikasi yang jelas bahwa seseorang akan atau telah melakukan sesuatu yang buruk, Kamu sebenarnya mempunyai sugesti sendiri. Kamu selalu memikirkan orang lain dengan awalan kalimat "bisa jadi dia..."
Kurang Percaya pada Kemampuan Orang Lain
Kali ini tentang pikiran negatifmu terhadap keterampilan orang lain. Kamu cenderung meremehkan kemampuan mereka. Bahkan, Kamu merasa tahu segalanya atau dapat melakukan sesuatu yang lebih baik darinya.
Jika seseorang terbukti bisa menunjukkan hasil kerja yang memuaskan, Kamu masih belum percaya. Kamu akan melewatinya berkali-kali dan hanya berfokus pada kesalahannya. Jika tidak ada kesalahan yang ditemukan, Kamu yakin jika ia memiliki 'orang lain' untuk menolongnya.
Pengaruh Orang-orang di Sekitarmu
Berhati-hatilah dengan apa yang dikatakan orang-orang di sekitarmu. Hanya karena mereka secara konsisten mengatakan sesuatu yang negatif tentang seseorang, tidak selamanya itu benar. Terkadang, seseorang yang berintegritas atau baik hati harus melawan lebih banyak orang dengan hati yang tidak bersih.
Kamu harus dapat menjaga objektivitas sambil terus mengumpulkan informasi dari lebih banyak orang. Juga, amati perilaku orang lain dari sudut pandangmu.
Trauma dari Pengalaman Buruk
Pulih dari trauma seringkali tidak mudah. Pengalaman buruk masa lalumu dengan seseorang dapat membuat Kamu menarik kesimpulan yang salah tentang semua orang.
Dengan kata lain, Kamu menggeneralisasi karakteristik atau perilaku mereka hanya berdasarkan pengalamanmu. Misalnya, Kamu disakiti oleh seorang pria dan kemudian berpikir bahwa semua pria di dunia ini sama buruknya dengan dia.