Huruf Kapital kerap kali disebut huruf besar merupakan huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.
Penggunaan huruf kapital dalam Bahasa Indonesia harus sesuai dengan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Pembelajaran huruf kapital sudah diterima sejak kita duduk di bangku sekolah.
Namun sering kali ketika hendak menulis laporan ataupun karya ilmiah, kita lupa akan penggunaan huruf kapital yang baik dan benar. Oleh sebab itu, Ladiestory.id akan kembali merangkumkan untuk Anda.
Penggunaan Huruf Kapital yang Baik dan Benar
-
Awal Kalimat
Dari duduk di bangku sekolah dasar (SD) sudah diberi pelajaran mengenai huruf kapital selalu digunakan pada awal kalimat. Baik awal kalimat di paragraph satu, dua, tiga tetap menggunakan huruf kapital. Jadi, setelah tanda titik ataupun tanda lainnya, maka untuk memulai kalimat baru akan digunakan huruf besar tadi.
Contohnya :
- Aku sayang Anda. Namun ternyata Anda sudah mempunyai pacar.
- Bagaimana kabarmu? Sudah lama tidak mendengar tentang dirimu.
-
Petikan Langsung
Tidak hanya digunakan untuk memulai suatu kalimat dan paragraf, huruf kapital juga dipakai untuk memulai sebuah petikan. Petikan ini biasanya muncul untuk memulai perkataan seseorang, baik yang menjadis umber maupun objek tulisan tersebut.
Khususnya untuk kalimat yang susunannya memang dibuat sama persis dengan yang diucapkan oleh yang mengatakannya. Hal ini mudah dijumpai dalam novel, artikel di surat kabar, dan sebagainya.
Contohnya :
- Ibu bertanya kepadaku “Sudah sarapan, nak?”
- “Aku menyayangi dia” ungkapnya.
- Kemarin Israel mengajak Andrew bermain basket, “Andrew, ayo besok bermain basket.”
-
Nama Orang
Saat hendak menulis nama orang juga menggunakan huruf kapital, hal ini juga berlaku untuk julukan. Jadi pada saat menuliskan nama orang, maka wajib memakai huruf besar di awal. Begitu pula jika ada julukan di depan nama tersebut, maka di julukan dan nama masing-masing menggunakan satu huruf besar.
Contohnya, Gajah Mada, Dewa Kipas, Ahmad Yani, Mohammad Hatta, Leewenhok, dan Mail bin Ismail.
-
Penulisan Gelar
Ketika hendak menulis gelar yang dimiliki seseorang juga harus dimulai dengan huruf kapital dan ini berlaku untuk semua jenis gelar. Gelar ini bisa berupa gelar pendidikan, gelar profesi, gelar keagamaan, gelar akademik, dan lain sebagainya.
Sehingga semua jenis gelar wajib ditulis dengan huruf besar tersebut. Hal ini bertujuannya untuk memberi tanda bahwa kata tersebut adalah gelar. Sekaligus sebagai penghormatan terhadap sosok yang gelar dan namanya disebut.
Contohnya, Adit Suharman, S.H (Sarjana Hukum), K.H (Kiai Haji) Ahmad Dahlan, Raden Roro Ningsih, dan lainnya.
-
Penulisan Nama Agama, Kitab Suci, Tuhan, dan kata gantinya
Penulisan nama agama, kitab suci, Tuhan, maupun kata gantinya harus ditulis dengan huruf kapital, baik itu di depan kalimat, di tengah, atau di akhir kalimat.
Contohnya, Khatolik, Hindu, Islam, Injil Tuhan, Allah, Bapa, Dewa, hamba-Mu, rahmat-Nya
-
Nama Tempat
Huruf Kapital juga ditujukan untuk nama tempat dan geografi, seperti Bandung, Sungai Kapuas, Jalan Sriwijaya, Pulau Jawa, dan lain sebagainya.
Hanya saja untuk nama tempat dan geografi ini tidak berlaku lagi memakai huruf besar jika fungsinya sebagai pelengkap. Contohnya adalah kata “dodol garut”, dimana kata “garut” tidak merujuk pada “Kabupaten Garut” melainkan hanya sebagai pelengkap saja.
-
Pangkat, Gelar Kehormatan, Jabatan, Profesi dan Keturuan
Seperti contohnya, Gubernur Jawa Tengah, Presiden Jokowi, Sekretarian Jenderal Kementrian Kesehatan Indonesia, dan lain sebagainya.
-
Judul dari Sebuah Tulisan
Ketika menuliskan judul dari sebuah tulisan juga harus menggunakan huruf kapital, kecuali kata tugas yakni di, ke, yang, dan, untuk.
Contohnya, “Dua Garis Biru”, “Lima Elang”, “Surat Cinta untuk Starla”, dan sebagainya.
-
Nama Suku, Bangsa dan Bahasa
Penulisan untuk bangsa, suku, dan juga jenis bahasa di dunia juga menggunakan huruf kapital. Sehingga saat menulis bahasa penting untuk memakai huruf besar di semua awal kata. Seperti “Bangsa Indonesia”, “Bahasa Inggris”, “Suku Jawa”, “Bahaya Melayu”, dan lain sebagainya.
-
Tahun, Bulan, dan Hari
Huruf kapital juga dipakai untuk menulis nama tahun, bulan, dan juga hari. Sehingga penulisan tanpa angka terhadap ketiganya nanti akan dimulai dari huruf besar.
Contohnya seperti: Bulan Muharram, Hijriyah, Hari Natal, Idul Fitri, dan lain sebagainya.
Inilah cara penggunaan huruf kapital yang baik dan benar