Tahukan kamu, bahwa stres ternyata bisa memengaruhi masalah psikologis dalam diri hingga berujung pada penyesalan diri? Ya, sebab stres merupakan reaksi yang muncul ketika kamu berada pada posisi yang membingungkan dan tertekan. Ketika kamu berpikir, mencari segala solusi, mengimajinasikan segala resiko yang akan terjadi, dan membayangkan apa akibat yang akan kamu dapatkan ketika memutuskan suatu hal yang menyebabkan kamu menjadi stres, otomatis psikologismu pun juga akan ikut terganggu lho, Ladies. So, sebelum kamu terpaksa memperpanjang masa stresmu, yuk, kenali 5 dampak stres yang bisa kamu alami jika dibiarkan terus terjadi!
1. Gangguan Psikologis seperti Depresi, Mudah Cemas, dan Mengasingkan Diri
Fenomena yang terjadi pada mantan personil girlband Korea f(X), Sulli pada (14/10) lalu membuat beberapa dari kita sadar, bahwa perilaku bullying, baik yang terjadi di dunia nyata maupun maya ternyata memiliki imbas yang sangat buruk terhadap psikologis seseorang. Seperti halnya Sulli yang ternyata dalam kondisi stres berat saat itu harus kehilangan kepercayaan terhadap dirinya sendiri, karena perlakuan beberapa warga net yang kerap memberikan komentar negatif akan dirinya. Dari kisah Sulli, kita bisa menarik kesimpulan, bahwa stres bisa memicu depresi, gangguan kecemasan, hingga berakhir pada hal yang lebih berbahaya, yakni tidak percaya kepada siapapun dan mengasingkan diri.
2. Sulit Fokus dan Mudah Kehilangan Konsentrasi
Tak cuma bisa menghilangkan gairah dalam bekerja, stres juga akan membuatmu menjadi susah fokus dan sulit berkonsentrasi lho, Ladies! Bagaimana tidak, ketika kamu mengalami stres yang apalagi berkepanjangan, otomatis pikiranmu pun akan tertuju pada satu atau beberapa masalah yang membuatmu stres. Tentunya, jika dibiarkan begitu saja, kamu akan kehilangan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan maupun aktivitas yang sedang kamu lakukan!
3. Membuat Siklus Haid Tidak Teratur
Selain dapat mengganggu keseimbangan hormon, stres juga bisa membuat produksi kortisol di dalam tubuh menjadi meningkat. Nah, jika peningkatan produksi kortisol ini dibiarkan begitu saja, tentunya kortisol akan menghambat ovulasi atau proses pembuahan sel telur yang sudah matang dan dikeluarkan dari ovarium ke tuba falupi. Sehingga, hal itu dapat membuat haid menjadi datang terlambat dari siklus yang biasanya. Tidak hanya berpengaruh terhadap siklus haid, ternyata stres juga dapat mengubah kualitas dan kuantitas darah menstruasimu, lho!
4. Merusak Jam Tidur Menjadi Tidak Teratur
Sadar atau tidak, stres akan mengambil banyak waktumu untuk melakukan hal yang sia-sia. Misalnya saja, ketika kamu terlalu fokus terhadap masalah yang membuatmu stres, kamu akan kehilangan selera untuk makan, berkumpul bersama teman, bahkan untuk sekadar tidur. Pun ketika pada akhirnya kamu tertidur, kamu akan terbangun di tengah malam atau pada waktu yang nggak dapat disangka-sangka. Tentu, kalau sudah bangun, akan sulit bagi kita untuk mendapatkan waktu tidur yang nyaman dan tenang seperti sebelumnya. Kecuali jika kamu terlahir sebagai pelor, alias nempel molor ya, Ladies!
5. Masalah pada Premenstrual Syndrome yang Semakin Kronis
Premenstrual Syndrome atau PMS kerap dialami hampir semua perempuan ketika menjelang masa menstruasi di setiap bulannya. Beberapa gejala yang biasanya dirasakan adalah nyeri di perut, ngilu di area punggung, sakit kepala, sakit di payudara, perubahan mood yang terlalu cepat, juga hasrat seksual yang berubah-ubah. Terlebih, bagi sebagian perempuan, PMS ini bisa dialami hingga masa haid berakhir, lho. Nah, ketika kamu mengalami stres berkelanjutan sebelum masa menstruasimu tiba, maka bersiaplah untuk merasakan gejala PMS yang lebih parah, bahkan mendekati kronis.
Tapi, kamu tak perlu buru-buru khawatir, Ladies! Ada beberapa kegiatan yang bisa membantumu mengurangi stres yang sedang kamu alami. Misalnya saja, bermain dengan hewan piaraan, berenang, mendengarkan musik sambil menari, menggambar, dan bercerita kepada orang yang paling kamu percaya. Tentunya, pilihlah pendengar yang baik dan bukan orang yang mudah menghakimimu, ya!
