1. Lifestyle
  2. Stop Konsumtif, dengan Menjadi Seorang Frugalist Untuk Hidup Lebih Baik
Lifestyle

Stop Konsumtif, dengan Menjadi Seorang Frugalist Untuk Hidup Lebih Baik

Stop Konsumtif, dengan Menjadi Seorang Frugalist Untuk Hidup Lebih Baik

Jangan berpikir menjadi manusia frugal adalah hal yang sulit. Sebaliknya, ini justru sederhana sekali. kamu tidak perlu modal besar, tidak perlu harus jadi orang jenius, tidak perlu menghadiri seminar mahal, atau mempelajari trik terbaru dari para motivator. Sebab, seperti konglomerat John Bogle bilang “The secret is there are no secrets”.

Frugalisme adalah pengetahuan umum yang mudah dimengerti. Yang perlu kamu lakukan hanyalah memahami dan mengamalkan seperti apa seorang frugalis bekerja. Jadi, kuncinya hanya satu, yaitu mulai dari diri kamu sendiri.  

Berikut adalah cara paling mudah menjadi seorang frugalist untuk hidup lebih baik

1. Orang frugal berpikir ‘masak-masak’ tentang apa yang ia makan

Apa yang kamu lakukan ketika kamu pulang kerja dan kamu merasa lapar? Apakah kamu punya sesuatu di rumah untuk diolah menjadi santap malam sederhana dan murah? Atau...apakah pikiran kamu berkelana ke sejumlah besar restoran dan pilihan makanan pesan antar. Sebagai aturan umum, orang yang frugal cenderung membuat rencana ketika makan tiba. Mereka mengambil tindakan untuk memastikan bahwa mereka memiliki sesuatu yang murah untuk disiapkan di rumah sebagai bekal makanan. 

2. Orang hemat membeli perlengkapan rumah tangga dalam jumlah besar

Tentu jauh lebih murah untuk membeli barang yang tidak mudah rusak atau kadaluarsa dalam jumlah besar. Jika kamu membeli sabun mandi ukuran jumbo, misalnya, itu akan jauh lebih murah ketimbang membeli sabun mandi dalam jumlah yang sama dalam ukuran kecil. Bahkan lebih dari itu, akan butuh lebih banyak waktu untuk terus membeli sabun mandi berulang kali. Hal yang sama juga berlaku untuk tisu toilet, deodorant, sampo, pasta gigi, cotton bud, dan lainnya.

3. Orang frugal sering berbelanja untuk barang bekas sebelum membeli yang baru

Setiap kali kamu berada di pasar untuk mencari barang, biasakanlah untuk berbelanja di toko barang bekas. Ini berlaku mulai dari pakaian hingga peralatan dapur, dari bingkai foto hingga mangkuk mie. Apalagi saat ini ada e-commerce dalam negeri yang menjual produk-produk second dan pre-loved. Terkadang, kamu akan menemukan apa yang dibutuhkan dan membayarnya sekitar 10%-20% dari harga produk baru. Dengan memulai mencari opsi bekas akan membuka pintu kamu untuk melakukan penghematan.

4. Orang hemat berpikir jangka panjang dalam hal keuangan 

Ini adalah salah satu perbedaan terbesar yang mungkin bisa dilihat antara orang frugal dan orang boros. Orang frugal kerap berpikir tentang kekhawatiran memiliki keuangan yang cukup dalam 10 atau 20 tahun mendatang. Orang yang tak hemat biasanya khawatir apakah mereka akan punya cukup uang dalam 10 atau 20 hari ke depan. Fokus dalam gaya hidup paycheck-to-paycheck membuat orang hanya berpikir tentang sebulan ke depan, tanpa memiliki pertimbangan jangka panjang dalam menghemat uang secara signifikan. Sementara gaya hidup frugal sangat fokus pada jangka panjang. Ini tidak hanya tercermin dari pilihan gaya hidup sehari-hari, tetapi juga dalam keputusan keuangan yang lebih luas. Banyak orang frugal terbebas dari semua utang dan memiliki tabungan dengan jumlah besar.

5. Orang frugal mencari teman yang juga frugal

Orang cenderung mencari teman yang sesuai dengan nilai hidup mereka. Sering dikatakan bahwa kita sebagai manusia merupakan rata-rata dari lima teman terdekat kita. Itu sebabnya orang yang membuat pilihan gaya hidup frugal sering memiliki teman dekat yang juga frugal. Saat teman dekat kamu menjadi frugalist, mudah baginya untuk membagikan strategi hemat. Di saat yang sama sangat mudah bagi kamu untuk melihat cara mereka menjalani hidup. Dan itu menjadi contoh yang baik bagi kamu.

Nah, itulah tadi kelima cara frugal yang bisa kamu mulai lakukan. Ada titik di kehidupan orang frugal di mana mereka benar-benar tidak khawatir sama sekali tentang keuangan jangka panjang mereka. Tapi bukan berarti mereka anti-belanja. Gaya hidup seperti ini memenuhi kebutuhan dan keinginan sekaligus, jadi mengapa tidak menjalaninya?

Sumber Foto Utama: Freepik.com

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel