Ladiestory.id - Startup Dagangan merilis laporan yang berisi berbagai pencapaian dampak positif terhadap masyarakat dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Laporan tersebut turut memuat kerangka keberlanjutan yang diterapkan pada operasional bisnis Dagangan yang sesuai dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) atau TPB dari PBB.
Dari 17 TPB, Dagangan secara aktif merealisasikan beberapa di antaranya, termasuk usaha-usaha untuk mengurangi kemiskinan, memperjuangkan kesetaraan gender, menciptakan lapangan kerja yang layak untuk pertumbuhan ekonomi, mengatasi kesenjangan lewat inovasi, serta berkontribusi dalam penanganan isu perubahan iklim.
Utamakan dampak sosial, Dagangan terus memastikan bahwa bisnis yang dijalankannya memberi kontribusi yang signifikan bagi masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rural atau pedesaan.
“Meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas Dagangan dalam menjalankan bisnis. Karena itu, kami selalu memastikan bahwa apa yang kami lakukan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat,” Maha Willy Chandra, Co-Founder dan Chief Operating Officer Dagangan.
Perjalanan Dagangan dalam Menciptakan Dampak Positif bagi Masyarakat
Dagangan didirikan pada 2019 dengan tujuan untuk menjadi solusi bagi masyarakat di pedesaan, agar dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan cara yang lebih mudah, cepat, dan terjangkau.
Dagangan menerapkan model operasional hub-and-spoke, artinya perusahaan menyediakan pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro warehouse (hub) di berbagai titik di wilayah pedesaan, sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien. Model operasi ini juga memungkinkan produsen-produsen besar untuk menjangkau wilayah rural yang sebelumnya sulit dilakukan karena keterbatasan logistik.
Hingga saat ini, Dagangan telah menjangkau lebih dari 8 ribu desa di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Lebih dari 25 ribu orang, baik itu pembeli eceran, pemilik warung, maupun pelaku UMKM, kini memiliki akses ke produk-produk berkualitas yang dijual melalui platform Dagangan dengan harga terjangkau.
Hal ini turut mendukung para pemilik warung sehingga mereka berhasil meningkatkan pendapatannya hingga 60 persen sejak berbelanja barang melalui aplikasi Dagangan.
“Dengan menggunakan teknologi dan kemitraannya dengan komunitas lokal, tim Dagangan telah menciptakan rantai pasok yang lebih efisien untuk menghadirkan produk dan layanan kepada 80 persen masyarakat Indonesia yang berada di kota tingkat 3 dan 4,” ujar Aaron Nio, Senior Investment Associate, Monk's Hill Ventures.
Dagangan juga aktif bekerja sama dengan pemerintah sehingga kesempatan untuk berkembang pesat semakin terbuka lebar. Dedi Kuswandi, Kepala Bagian/Koordinator Evaluasi dan Pelaporan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.