Ladiestory.id - Fenomena pamer kekayaan di media sosial yang dilakukan sejumlah “crazy rich” Indonesia menarik perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pasalnya, fenomena ini justru mendorong pemerintah untuk memastikan mereka telah membayar pajak.
"Kami senang kalau di medsos ada yang pamer mengenai account number, 'account saya yang paling gede'. Begitu ada yang pamer 'saya punya beberapa miliar', salah satu petugas pajak kami bilang 'ya nanti kita datangilah'," kata Sri Mulyani dalam Sosisalisasi UU HPP ditulis, Jumat (11/3/2022).
Sri Mulyani mengatakan para Wajib Pajak (WP) akan terus dipantau oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP), terlebih untuk WP yang senang pamer harta.
Ia pun menegaskan bahwa hal tersebut penting dilakukan untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Sebab, uang dari hasil pajak akan digunakan untuk pembangunan nasional, seperti bangun sekolah, jalan raya, hingga irigasi.
Pernyataan Sri Mulyani juga diunggah melalui Instagram akun gosip @lambeturah_official. Unggahan tersebut menuai beragam komentar dari para warganet.
Namun, sebagian besar warganet justru meminta sang menteri untuk turut mengawasi para koruptor.
“Terus koruptor gimana?” kata akun @spa3741.
“Harusnya para koruptor d miskinkan, kn lmayan tu uangnya…” sahut akun @papah_azra.
“Kenapa fokusnya malah ke crazy rich? Koruptornya ga diurusin? Kl giliran koruptor aja lamban bgt , kasus rachel vennya kmren jg lamban bgt , giliran gini sat set wat wet,” timpal akun @reareobee.
Meski begitu, beberapa netizen juga berkomentar bahwa yang bertugas untuk mengejar koruptor adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Plis bgt ini kenapa pada salfok. Bu Sri Mulyani kan disitu menfokuskan k orang-orang yang diklaim sbg Crazy Rich utk melaporkan sumber kekayaannya scra detail &transparan pd saat lapor pajak agar nntinya dapat dikenakan penarikan pajak dari hasil sumber kekayaannya itu. Tugas ngejar koruptor itu KPK,” komentar @hisky.re_.
“Ini nape suruh ngejar koruptor. nyambi jadi kpk gitu ya,” kata @prabu_uwu2 disertai emotikon tertawa.