Ladiestory.id - Kue atau cakes siapa yang tidak kenal dengan makanan satu ini, dengan rasa yang manis dan juga aneka topping kue biasanya disajikan untuk menu pencuci mulut. Namun beda cerita dengan kue satu ini, ya benar kue sangjit. Kehadiran kue dalam tradisi sangjit menjadi hal utama pada setiap momen perayaan yang manis.
Acara Sangjit juga menjadi momen yang penting untuk mempererat hubungan keluarga. Keluarga-keluarga yang terlibat berkumpul bersama untuk merayakan kelahiran atau pernikahan, saling bertukar cerita, menghabiskan waktu bersama, dan menunjukkan dukungan dan cinta kepada satu sama lain. Selama acara Sangjit, keluarga dan tamu undangan memberikan ucapan selamat, doa, dan harapan kepada keluarga yang merayakan.
Kue Sngjit
Kue Sangjit adalah kue tradisional Tionghoa yang biasanya disajikan dalam perayaan Sangjit, sebuah ritual adat yang dilakukan dalam budaya Tionghoa sebagai bentuk perayaan kelahiran seorang bayi atau acara pernikahan. Ritual Sangjit memiliki akar yang kuat dalam tradisi dan kepercayaan Tionghoa.
Ucapan selamat ini melambangkan dukungan, kasih sayang, dan harapan yang baik bagi masa depan bayi yang baru lahir atau mempelai yang akan menikah.Beberapa keluarga mungkin memiliki tradisi tambahan yang dilakukan dalam acara Sangjit. Misalnya, pemotongan rambut atau pemotongan tumpeng sebagai tanda perayaan dan simbol keberuntungan bagi bayi yang baru lahir.
Sejarah Kue Sangjit tidak dapat dilacak dengan pasti, tetapi diyakini bahwa kue ini telah ada sejak zaman kuno. Dalam budaya Tionghoa, makanan memiliki makna simbolis dan dipercaya membawa keberuntungan dan berkah. Kue Sangjit sendiri melambangkan harapan bagi kelahiran atau pernikahan yang sukses dan bahagia.
Bentuk dan desain Kue Sangjit juga memiliki arti simbolis. Kue ini biasanya berbentuk bulat atau persegi, melambangkan kelengkapan dan kesatuan. Di bagian atas kue, biasanya terdapat hiasan berbentuk binatang seperti burung, ikan, atau kura-kura, yang melambangkan kebahagiaan, kemakmuran, dan umur panjang.
Kue Sangjit juga sering dihiasi dengan warna-warni yang cerah, seperti merah, kuning, atau emas. Warna merah, yang merupakan warna keberuntungan dalam budaya Tionghoa, sering mendominasi dekorasi kue ini. Selain itu, kue juga dihiasi dengan pola-pola dan simbol-simbol keberuntungan, seperti karakter Tionghoa "Fu" (福) yang berarti keberuntungan.
Beberapa kue Sangjit tradisional telah mengalami inovasi dalam hal rasa. Misalnya, rasa kue yang biasanya manis dan lembut dapat ditambahkan varian rasa seperti pandan, cokelat, stroberi, kopi, dan lain-lain. Hal ini memberikan pilihan yang lebih beragam untuk menyesuaikan selera dan preferensi masyarakat modern.
Selain rasa, kue Sangjit juga mengalami perkembangan dalam hal desain dan dekorasi. Kue-kue tersebut bisa dihiasi dengan cara yang lebih kreatif dan menarik, seperti bentuk binatang yang lebih detail, karakter animasi, atau hiasan yang sesuai dengan tema tertentu. Ini memberikan sentuhan yang lebih modern dan menarik bagi kue Sangjit.
Kue Sangjit juga memiliki variasi bahan dan isiannya, tergantung pada daerah atau tradisi keluarga yang merayakannya. Beberapa varian Kue Sangjit populer antara lain kue bakpao, kue kacang hijau, kue kelapa, kue kacang merah, kue tape, dan masih banyak lagi.
Selain perkembangan dalam bentuk dan rasa, kue Sangjit juga mengalami perkembangan dalam packaging atau kemasan. Kemasan kue Sangjit dapat dirancang dengan lebih menarik dan cantik, menggunakan kotak khusus, bungkus kertas, atau wadah berbentuk lucu. Ini memberikan tampilan yang lebih menarik saat disajikan.