Sebagai seorang ibu, tentu kita hanya menginginkan segala yang terbaik untuk anak. Apapun dan bagaimanapun kepribadiannya. Jika buah hatimu cenderung pendiam dan senang menghabiskan waktunya hanya untuk bersama orang-orang terdekatnya atau bahkan dengan dirinya sendiri, bisa dipastikan anak memiliki kepribadian introvert. Akan tetapi, jika buah hatimu sulit sekali diam dalam waktu yang lama dan cenderung senang bermain bersama teman-temannya, ada kemungkinan kalau anakmu itu memiliki kepribadian extrovert, Ladies. Nah, berikut ini ada 5 cara mendidik anak extrovert, si aktif yang senang bermain, untuk keberhasilannya kelak!
1. Perbanyak kegiatan fisik yang bervariasi
Berbeda dengan anak introvert yang mau menjalani hari-hari dengan kegiatan yang sama berulang kali, anak extrovert cenderung mudah bosan ketika melakukan sebuah aktivitas yang sama selama beberapa kali. Kegemarannya dalam bergerak dan berbicara dengan orang-orang baru membuatnya pun ingin melakukan hal-hal yang baru setiap harinya. Nah, kamu bisa mengajaknya melakukan aktivitas yang berbeda setiap harinya agar anak extrovert bisa menggali lebih dalam lagi potensi yang ada di dalam dirinya, Ladies. Misalnya saja, memadukan acara bermain di rumah dengan kegiatan camping atau hiking dalam beberapa waktu selama satu bulan. Kamu juga bisa mengajaknya mendirikan tenda di halaman rumah, lho. Biasanya anak extrovert senang jika melakukan kegiatan yang bisa dilakukannya secara berkelompok atau gotong royong.
2. Apresiasi usahanya pun ketika anak gagal meraih tujuannya
Sesungguhnya, apresiasi tak mesti hanya diberikan untuk mereka yang berhasil mendapatkan apa yang mereka mau, Ladies. Sebab, jauh di dalam lubuk hati setiap orang, mereka ingin mendapatkan apresiasi atas usaha yang sudah dilakukan sekalipun mereka gagal. Begitu pula dengan anak-anak yang secara diam-diam juga ingin diapresiasi sebab telah berupaya. Hanya saja, mereka merasa bingung untuk mengungkapkannya. Maka itu, sebagai seorang ibu, kita harus lebih peka terhadap perkembangan dan kepribadian si buah hati. Apresiasi wajib diberikan kepada anak-anak berkepribadian introvert maupun extrovert.
3. Hindari meninggalkannya seorang diri, anak extrovert senang berada di tengah keramaian
Berbeda dengan anak introvert yang akan mendapatkan energi setelah menyendiri dan berada di tempat atau keadaan yang sunyi, anak extrovert justru akan mendapat energi lebih besar ketika berada di tengah keramaian. Terlebih, keriuhan yang membuatnya merasa diterima. Misalnya saja, ketika ia berada di acara keluarga besar yang berisikan anak-anak seusianya atau usia di atasnya, lalu mereka mengajaknya untuk bermain dan ngobrol bersama, kemudian mereka menciptakan rencana-rencana baru yang membuat si anak extrovert menggunakan daya pikir dan energinya untuk mewujudkan rencana bersamanya tersebut. Hal itu akan membuat si extrovert cilik begitu bersemangat dan baik untuk daya kembangnya.
4. Biarkan anak berbicara dan bertanya tentang banyak hal
Biasanya, saking kewalahannya kita menanggapi rasa ingin tahu anak, lantas kita menjadi malas meladeni dan yang paling parah adalah mengomelinya agar tidak berisik. Padahal, semestinya kita sebagai ibu harus bersyukur jika memiliki anak yang bisa berbicara secara lantang dan kritis. Sebab, hal itu bisa menjadi modalnya kelak ketika ia ingin mendalami profesi yang membutuhkan keahliannya berbicara dan bertanya. Misalnya saja, ketika kelak anak ingin menjadi public relation, jurnalis, MC, dan lain sebagainya. Selain itu, menyuruh anak diam ketika ia berbicara atau banyak bertanya hanya akan menjadikannya trauma untuk berbicara. Tentu kamu tidak mau kan, Ladies, kalau tiba-tiba anak menjadi malas bicara atau takut untuk berbicara kepada orang lain?
5. Berilah waktu istirahat yang tenang untuknya
Meskipun si anak extrovert sulit sekali jika diminta untuk diam, dan selalu merasa senang ketika bermain atau berkegiatan fisik, bukan berarti anak extrovert tidak membutuhkan istirahat yang menenangkan lho, Ladies. Ia tetap memerlukan istirahat yang cukup untuk merehatkan tubuh dan pikirannya. Sering kali anak-anak extrovert tidak menyadari kalau tubuh mereka merasa lelah, sebab mereka terlalu bersemangat jika sudah beraktivitas. Sehingga, mereka akan jarang mengeluh dan berkata tubuhnya sudah lelah. Maka, kita lah sebagai ibu yang semestinya aktif dan peka memperhatikan keadaan anak setiap saat.
Sebenarnya, tak ada yang salah dengan kepribadian anak yang cenderung introvert atau extrovert. Sebab, bagaimana pun kita sebagai ibu haruslah mensyukuri keadaan anak, terutama kesehatan jiwa dan raganya. Serta, tak lupa untuk memperhatikan segala kebutuhan anak demi masa depannya yang lebih cerah.