Tak ada salahnya jika kamu si pengagum pantai dan senja beralih sejenak ke dunia pergunungan, Ladies. Memang, tidak cuma suasananya saja yang berbeda, tetapi cara menempuh perjalanannya pun juga berbeda. Jika pantai identik dengan jalanan ala tempat wisata pada umumnya dan berpasir, meskipun di beberapa tempat untuk mencapai pantai atau lautan itu ada juga yang bebatuan, nah kalau mendaki gunung justru lebih memacu adrenalin. Sebab, medan yang akan kita lalui hampir semua berbatu, bertanah pasir, kadang ada juga yang berlumut dan bertanah basah, belum lagi harus menembus hutan yang pada akhirnya membuat kita rindu dengan bebunyian tonggeret, serangga, atau burung ketika sudah pulang ke rumah. Meskipun perjalanannya terkesan berat dan repot, tentu akan ada kepuasan dan hadiah yang sangat manis yang akan kamu dapatkan ketika telah sampai di puncak, atau setidaknya tiba di area camping. Jika kamu penasaran ingin ke sana, berikut ini ada 5 tips dasar mendaki gunung untuk pemula sepertimu!
1. Ketahui batas kemampuanmu, katakanlah jika kamu lelah
Seperti yang dilansir dari laman Lifehack, kamu harus memahami kemampuanmu sendiri dan mengakui jika kamu lelah atau tidak sanggup menyelesaikan pendakian. Dengan begitu, teman seperjalananmu pun akan berhenti dan menemanimu berisitirahat, atau turun jika memang sudah tak sanggup. Kejujuran ketika mendaki gunung sangatlah penting dilakukan. Sebab, hal itu berkaitan dengan keselamatanmu selama mendaki. Eitsss, bukan pula artinya jika mendaki gunung itu menakutkan ya, Ladies. Jika kamu sudah melakukan pemanasan terlebih dahulu, atau latihan berjalan kaki selama seminggu sebelum berangkat mendaki, kamu pasti bisa melaluinya, kok.
2. Hindari mendaki gunung seorang diri
Alasan utama mengapa kamu sebaiknya tidak mendaki seorang diri adalah keamanan. Sebab, selain kamu harus mendaki bersama orang yang sudah berpengalaman berkali-kali naik gunung, juga jika kamu mendaki secara berkelompok, kamu akan terhindar dari bahaya kedatangan binatang liar. Selain itu, jika ada salah satu di antara rombongan yang terluka atau membutuhkan pertolongan, teman yang lain bisa melakukan pengobatan pertama. Tak cuma itu, mendaki secara berkelompok pastinya akan lebih seru dan tidak terasa melelahkan.
3. Bawalah kebutuhan pribadi yang memang penting
Sebelum packing, biasanya leader dalam kelompok pendakian akan memberitahu kebutuhan pribadi yang mesti kamu bawa dalam kerilmu. Seperti halnya, obat-obatan, makanan cadangan, camilan, pakaian, pakaian dalam, perlengkapan mandi, sleeping bag, buff, kacamata hitam, sepatu gunung, sandal gunung, jas hujan, jaket anti air dan angin, sarung tangan, botol air pribadi, power bank, serta dompet dan identitas. Jika kamu ingin membawa barang lainnya di luar itu semua, kamu harus mempertanyakannya kepada dirimu sendiri, apakah barang tersebut harus dibawa atau tidak. Jika jawabanmu adalah “mungkin” sebaiknya tidak usah dibawa. Sebab, hanya akan memberatkan tasmu dan percuma jika tidak digunakan di atas sana.
4. Periksalah cuaca beberapa hari sebelum pendakian
Kamu juga perlu sering-sering mengecek prakiraan cuaca dari situs resmi seperti BMKG, Ladies. Hindari melakukan pendakian jika kamu berada dalam minggu hujan, yakni terjadi hujan pada beberapa hari dalam seminggu. Sebab, hujan akan membuat tanah berlumut semakin licin, belum lagi jika ada petir, badai, dan kabut, yang bisa mempersulit pendakianmu. Sebaiknya, mendakilah di cuaca yang kerap cerah dan sejuk.
5. Jangan berpisah dari rombongan, jika ingin pergi sebentar ajak teman dan beritahu yang lain
Hal yang paling penting diingat ketika mendaki adalah jangan pernah berpisah dari rombongan. Sesulit apapun itu. Kalau kepepet atau dalam keadaan terdesak ingin buang air besar misalnya, kamu bisa meminta temanmu untuk menemani, lalu beritahu juga teman yang lain agar tidak kebingungan mencarimu. Sebisa mungkin, carilah tempat yang tidak jauh dari rombonganmu, Ladies. Ingat, berangkat bersama-sama, pulang juga harus bersama-sama.
Mendaki itu sejatinya seru banget lho, Ladies. Mengajarkan kita kebersamaan, kepercayaan, dan kewaspadaan.
