Ladiestory.id - Komunikasi tak hanya berbicara, justru mendengar menjadi salah satu bagiannya. Dalam komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu 70 persen mendengar dan 30 persen berbicara.
Komunikasi yang efektif dapat dilihat dengan adanya efek yang diberikan dari perkataan dan membawakan hasil bagi pendengar.
“Banyak yang berfikir kalau pendiem berarti pasti nggak bisa ngomong. Kalau bawel berarti jago ngomong. Tergantung. Bawel tetapi komunikasinya efektifnya nggak, belum tentu efektif. Karena kalau orang nggak merasa ada efek dari kata-katanya, itu namanya tidak efektif,” ungkap Maeya Zee.
Komunikasi berarti ada yang mengirim dan menerima pesan. Hal ini dapat disampaikan dengan berbagai cara, seperti tulisan, sentuhan, maupun melalui hadiah.
Keefektifan berkomunikasi dapat diketahui dengan adanya balasan setelah memberikan pesan melalui berbagai cara. Namun, jangan sampai menyerah untuk mendapatkan komunikasih yang efektif.
“Cara mengetahui efektif atau nggak, dengan adanya feedback atau balasan. Kalau orang nggak ngebalas kita, berarti belum efektif. Gapapa, coba terus sampai berhasil,” kata Maeya Zee.
“Setiap kali mau menyampaikan pesan, kita harus pastikan orang bisa merasakan nyaman dengan dirinya nantinya. Kita harus nanya ke diri sendiri, apakah ada manfaat dari pesan tersebut atau hanya memuaskan naluri,” lanjutnya.
Melakukan komunikasi rupanya memiliki berbagai tujuan, yaitu persuade, inform, menghibur, dan memberi manfaat.
“Kita suka denger kalau posting-an tuh jangan nyampah gitu ya. Sama seperti kalau ngomong, ada manfaatnya nggak sih. Kalau tidak ada manfaatnya, nggak usah diomongin. Bisa membuat hidup orang lain menjadi baik atau tidak,” jelas Maeya Zee.
Komunikasi yang efektif diperlukan untuk membangun kepercayaan dan credibility dalam hidup, gerbang kesuksesan di dunia kerja, serta menjual ide untuk personal branding.
Cara mengetahui komunikasi yang efektif dengan orang mengerti pembicaraan kita, penerima senang, berpengaruh pada sikap, hubungan makin baik, dan ada action dari lawan bicara.
