Ladiestory.id - Sering sekali terdengar kalimat ‘berbohong demi kebaikan’ dan biasanya hal itu dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Entah apa pun tujuannya, berbohong adalah suatu hal yang salah.
Orang tua sering kali menganggap bahwa kebohongan demi kebaikan anak-anaknya adalah hal yang harus dilakukan. Biasanya kebohongan tersebut dilakukan demi menutupi kebenaran yang akan menimbulkan rasa kecewa kepada anak-anaknya atau agar membuat satu situasi terlihat lebih sederhana.
Namun, menurut ahli yang dilansir dari Times of India kebohongan yang tampaknya tidak berbahaya bisa memberikan dampak negatif pada anak-anak.
Terkikisnya Kepercayaan Anak
Biasanya orang tua menjadi role model anak dalam menjalani kehidupannya, orang tua juga sangat dipercaya oleh anak-anak karena dianggap sebagai pemberi pengetahuan dan arahan yang tepat.
Namun jika orang tua sering membohongi anak meski untuk kebaikan rasa percaya anak akan terkikis seiring berjalannya waktu. Hubungan dan komunikasi orang tua dan anak juga akan rusak karena hilangnya landasan kepercayaan.
Efek Kupu-Kupu dari Kebohongan
Meskipun kebohongan kecil mungkin tidak berarti apa-apa, namun bisa berdampak besar pada cara seorang anak memandang dunia. Orang tua perlu mewaspadai setiap pesan dan perkataan yang disampaikan karena akan berpotensi merusak pedoman moral anak.
Ciptakan Perilaku Etis
Anak-anak yang terpapar komunikasi terbuka dan jujur cenderung menunjukkan tingkat perilaku etis yang lebih tinggi dibandingkan anak yang sering dibohongi. Maka, orang tua harus memberikan contoh kejujuran kepada anak.
Memberikan contohk sikap jujur orang tua dapat menanamkan rasa integritas pada anak-anak mereka, sehingga anak-anak dapat merasakan kehidupan yang nyaman.
Kesejahteraan Emosional Bermasalah
Kesejahteraan emosional anak-anak sangat dipengaruhi oleh kebohongan yang ditemui dalam keluarga. Kebohongan terus-menerus dapat meningkatkan stres, kecemasan, dan bahkan perasaan pengkhianatan pada anak.
Cobalah untuk tanamkan kejujuran pada anak-anak sedari dini hingga mencapai usia dewasa. Kejujuran yang ditanamkan pada sang anak dapat membangun kecerdasan emosional dan mengembangkan mekanisme penanggulangan yang penting untuk menghadapi tantangan hidup.
Komunikasi yang Buruk
Kebohongan yang disampaikan kepada anak juga dapat menyebabkan komunikasi yang buruk, hal ini akan menimbulkan gap antara anak dan orang tua.
Landasan kepercayaan dapat dibangun dengan mendorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan dan memberi mereka tanggapan yang jujur dan sesuai dengan usia. Hargai sudut pandang anak dan kenali emosinya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman.