1. Health
  2. Sederet Efek Samping yang Timbul Usai Divaksin Covid-19 Sinovac 
Health

Sederet Efek Samping yang Timbul Usai Divaksin Covid-19 Sinovac 

Sederet Efek Samping yang Timbul Usai Divaksin Covid-19 Sinovac 

Program vaksinasi Covid-19 tengah berlangsung di Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi orang pertama yang mendapat vaksin CoronaVac buatan Sinovac tersebut dan sudah menerima vaksin dosis kedua pada akhir Januari 2021 lalu. 

Vaksin Sinovac merupakan vaksin Covid-19 asal Cina yang telah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM dan sertifikat halal. Selain Sinovac, Indonesia juga menggunakan beberapa merek vaksin lain seperti Pfizer, Moderna, Bio Farma, serta Novavax.

Secara keseluruhan, keamanan vaksin-vaksin tersebut telah mendapat persetujuan dari lembaga kesehatan dunia seperti Pusat Obat-obatan Eropa (EMA), Badan Pengawas Makan dan Obatan Amerika Serikat (FDA), serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Namun, yang menjadi banyak pertanyaan orang adalah mengenai efek samping vaksin corona dan penyakit yang ditimbulkan usai divaksin. Dilansir dari laman WHO, vaksin adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit. 

Vaksin membantu sistem imunitas tubuh untuk mengenali dan melawan patogen seperti virus atau bakteri sehingga memberikan kekebalan dan melindungi tubuh dari penyakit yang disebabkan virus juga bakteri. 

Lebih jauh, vaksin tidak hanya berfungsi melindungi diri sendiri untuk melawan suatu penyakit, tapi juga orang sekitar atau disebut kekebalan kelompok. Karena itu, vaksin tidak dapat menyebabkan penyakit. 

Meski demikian, setiap vaksin mempunyai efek samping. Efek samping ini berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang kecil sampai besar, tergantung usia serta kondisi kesehatan yang dimiliki. Namun, tak perlu khawatir, manfaat vaksin jauh lebih besar daripada efek sampingnya. 

Efek Ringan hingga Sedang 

Berdasarkan uji klinis, vaksin Sinovac aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping serius. Hanya bersifat ringan hingga sedang. Akan tetapi, gejala tersebut bukan penyakit, melainkan respons tubuh terhadap vaksin.

Efek samping yang terjadi itu menunjukkan bahwa vaksin sedang bekerja membantu tubuh mengembangkan kekebalan terhadap virus. Untuk itu, masyarakat tak perlu khawatir terhadap efek samping yang ditimbulkan. 

Efek samping yang ditimbulkan vaksin Sinovac hampir sama dengan vaksin Covid-19 lainnya. Mulai dari, nyeri lokal, nyeri otot, dan pembengkakan di area atau bagian yang disuntik, demam, pusing, mual, hingga diare. Reaksi ini biasanya berlangsung sebentar dan pada banyak kasus akan membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari. Paling penting efek samping tersebut adalah hal yang normal serta tidak berbahaya. 

Terbaru, dalam jurnal The Lancet, Sinovac mengklaim bahwa vaksin Coronavac bahannya aman untuk para lanjut usia (lansia), yakni 60 tahun ke atas, setelah merilis data uji klinis tahap I dan tahap II pada orang dewasa sehat di atas usia 60 tahun. 

Seperti diketahui, efektivitas vaksin ditemukan berkurang pada lansia lantaran sistem kekebalan tubuh yang mulai menurun. Akan tetapi, vaksin Sinovac diklaim mampu ditoleransi dengan baik oleh tubuh dan imunogenik pada lansia sehat berusia 60 tahun ke atas. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel