1. Entertainment
  2. Sebut Perempuan Korban Pelecehan Bodoh, Konten Brand Hijab Rabbani Kembali Tuai Kontroversi
Entertainment

Sebut Perempuan Korban Pelecehan Bodoh, Konten Brand Hijab Rabbani Kembali Tuai Kontroversi

Sebut Perempuan Korban Pelecehan Bodoh, Konten Brand Hijab Rabbani Kembali Tuai Kontroversi

Kontroversi Konten Rabbani. (Instagram.com/rabbaniprofesorkerudung)

Ladiestory.id - Sebuah konten video dari brand hijab asal Bandung, yaitu Rabbani, baru-brau ini tengah menjadi sorotan. Bukan kali pertama, konten kampanye milik Rabbani beberapa kali memang kerap dikritik lantaran dinilai patriarkis dan bias terhadap pandangan laki-laki. 

Dalam konten video yang diunggah di media sosialnya, Rabbani sebagai brand dengan identitas Islam menyebut bahwa, penyebab dari pelecehan seksual yang kerap dialami oleh perempuan adalah karena pakaian yang minim dan seksi.

Sempat menyajikan dua pandangan, menurut video yang kini telah ditonton sebanyak 253 kali tersebut, dalam pandangan laki-laki, saat terjadi pelecehan seksual, perempuan lah yang dianggap bodoh karena mengenakan pakaian yang dianggap mengundang pelaku untuk untuk berpikiran mesum.

Kontroversi Konten Rabbani. (Instagram.com/rabbaniprofesorkerudung)

"Ketika perempuan berpakaian minim. Jika terjadi pelecehan. Siapakah yang salah? Posisi wanita tidak salah jika dilihat dari sudut wanita karena setiap wanita berhak menggunakan pakaian apapun. Jadi laki-lakinya aja yang mesum,” kata Rabbani dalam video yang diunggahnya, dikutip Kamis (29/12/2022).

Kontroversi Konten Rabbani. (Instagram.com/rabbaniprofesorkerudung)
Kontroversi Konten Rabbani. (Instagram.com/rabbaniprofesorkerudung)

"Namun jika dilihat dari sudut pandangan pria. Wanita yang berpakaian terbuka itu bodoh. Tidak ada asap tidak ada api. Wanita yang berpakaian terbuka akan mengundang seorang pria yang berniat berpikiran buruk," sambung Rabbani.

Kontroversi Konten Rabbani. (Instagram.com/rabbaniprofesorkerudung)

Membawa narasi yang dinilai menyalahkan korban pelecehan, unggahan konten tersebut pun kini menuai banyak kritik dari warganet, termasuk para pegiat isu kesetaraan gender. Dalam kolom komentarnya, konten yang dibagikan dalam rangka peluncuran produk terbaru Rabbani itu, mengundang banyak kekecewaan karena dinilai minim empati terhadap para korban dan turut menormalisasi pelecehan seksual.

“Mau bisnis gini sekali, min? Apa tidak bisa dengan cara lain? Ini normalisasi terhadap pelecehan seksual,” kata Tsamara Amany, sosok politisi yang kerap menyuarakan isu perempuan.

“Iklan paling kurang ajar, nol empati, victim blaming. Siapa nih yg bikin? Pingin tau,” komentar @ayuwirum.

“Sungguh minim literasi, edukasi, empati dan moral orang-orang yang berada di balik video ini, Malu,” kata @monbalqsnc.

Selain itu, pada komentar lain, tak sedikit yang mengungkap bahwa meski telah menutup aurat, perempuan ternyata masih tetap menerima pelecehan seksual. Salah seorang pengguna brand Rabbani mengatakan bahwa, dirinya tetap menjadi korban pelecehan seksual, meski saat itu mengenakan hijab dan pakaian tertutup.

"Halo, rabbani, jujur saya sangat kecewa dg iklan ini apalagi saya suka menggunakan rabbani. Pemakluman wanita berpakaian tidak tertutup dan berhijab sbg wanita bodoh itu sungguh tidak baik. Tidak ada asap apabila tidak ada api? Sebagai seseorg yg pernah mengalami pelecehan seksual ketika menggunakan pakaian yg sudah tertutup sangat terluka,” komentar akun @frillakh.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel