Bagi sebagian orang tua, pembicaraan mengenai seksualitas memang masih terdengar tabu. Apalagi, jika masalah itu diobrolkan bersama anak-anak yang notabene masih berusia di bawah 18 tahun, batas usia yang biasanya digunakan untuk menentukan bahwa anak sudah boleh dianggap dewasa. Nyatanya, pendidikan seksual dini memang cukup perlu dibahas, agar anak mengerti atau setidaknya mengetahui apa saja yang dimaksud dengan pelecehan seksual dan cara menghindarinya. Berikut ini, ada 5 cara yang bisa kamu terapkan untuk membimbing si buah hati agar terhindar dari pelecehan seksual.
1. Yakinkan Dirimu, Tak Perlu Menunggu Anak Tumbuh Dewasa untuk Mengajaknya Diskusi Tentang Seks
Asisten Profesor Pediatri dan Direktur Program Residensi Anak di Mayo Clinic, Jay Homme, menyatakan, bahwa kita tidak perlu menunggu anak hingga berusia 15 tahun ke atas untuk membicarakan persoalan seks, seperti yang dilansir dari US News. Sebab, anak perlu menyadari sejak dini kondisi seperti apa yang akan terjadi ketika tubuh mereka mengalami perubahan kelak. Anak harus memahami mengapa ia perlu mempunyai proteksi atas tubuhnya sendiri saat perubahaan itu mulai menunjukkan tanda-tanda kemunculannya. Tanamkan pada pikiranmu sendiri, Ladies, bahwa akan lebih mengkhawatirkan jika anak memperoleh pengetahuan tentang seks dari orang lain yang belum tentu bisa dipercaya.
2. Beritahu Anak Bagian Tubuh Mana Saja yang Tidak Boleh Dilihat dan Disentuh Orang Lain
Bila anakmu masih balita, kamu bisa memulainya ketika sedang memandikannya atau menggantikannya pakaian. Beri pengetahuan kepada anak tentang bagian tubuh mana saja yang disebut organ intim. Seiring berlanjutnya usia, segera tanamkan di pikirannya, bahwa organ-organ intimnya itu tidak boleh dipertunjukkan kepada orang lain, dan tidak boleh disentuh oleh siapapun, kecuali dirinya sendiri, orang tuanya, dan penanganan medis ketika dalam masa pengobatan. Selanjutnya, kamu bisa mengarahkan pemikiran kritisnya untuk menjelaskan bahwa tubuh laki-laki dan perempuan itu berbeda.
3. Berilah Pemahaman Tentang Perbedaan Jenis Kelamin Antara Laki-laki dan Perempuan
Anak juga perlu memahami perbedaan antara dirinya sendiri dan teman sebayanya yang berbeda jenis kelamin lho, Ladies. Sampaikan bahwa meskipun jenis kelamin mereka berbeda, mereka harus tetap saling menghargai dan tidak boleh merugikan satu sama lain. Sebaiknya, kita juga memberitahunya apa saja bagian-bagian organ intim dari jenis kelamin yang berbeda. Sebisa mungkin kita jelaskan dalam diskusi yang asyik, jelas, mencerahkan, tidak kaku, dan tidak menimbulkan kengerian.
4. Minta Si Buah Hati Agar Menghindari Perbuatan yang Merugikan Orang Lain
Anak juga harus mulai ditanamkan pemikiran bahwa melecehkan dan merugikan orang lain adalah perbuatan yang salah. Berikan juga contoh-contoh perilaku merugikan dan yang bisa dianggap melecehkan orang lain, maupun tentang pelecehan seksual. Misalnya saja, dengan memberikan alasan yang logis dan terang tentang mengapa kita tidak boleh menyentuh organ intim teman kita, tidak boleh mengejek atau menjadikan bagian-bagian tubuh orang lain sebagai bahan obrolan. Tentu, sampaikan hal itu dengan pernyataan yang lembut dan biasakanlah untuk tidak menyampaikannya dengan kata-kata bernada keras ya, Ladies. Dengan begitu, nurani anak akan terasah, dan mereka bakal terbiasa berusaha menghindari perbuatan-perbuatan yang merugikan.
5. Beri Solusi Kepada Anak Bagaimana Cara Menyikapi Pelecehan Seksual yang Mungkin Akan Mereka Alami
Setelah anak memahami apa yang dimaksud dengan pelecehan seksual, ia akan lebih mampu memproteksi dirinya sendiri jika ada tanda-tanda seseorang yang ingin melakukan perbuatan tercela itu kepadanya. Berikan solusi untuk menghadapi kemungkinan jika hal itu terjadi, misalnya saja untuk tidak menuruti permintaan orang lain jika ada yang menyuruhnya membuka pakaian, memegang organ intimnya sendiri atau milik orang lain, maupun mengikuti perintah orang asing untuk ikut pergi dengan mereka. Jangan lupa untuk mengajak anak bercerita tentang apa saja kegiatannya yang dilakukan di luar rumah setiap hari ya, Ladies. Pastinya, ketika kamu hendak mengajaknya curhat, kamu harus bisa menjadikan dirimu sebagai teman diskusi yang asyik tanpa memunculkan nada yang mengintimidasi!
Nah, jika anak sudah memahami apa saja yang dimaksud dengan pelecehan seksual, maka lama-kelamaan anak akan menanamkan sendiri nilai-nilai positif untuk menghindari perbuatan-perbuatan negatif di dalam dirinya. Tentu, si buah hati pun akan tumbuh menjadi generasi muda yang membanggakan kelak!