1. Beauty
  2. Sama-sama Bantu Eksfoliasi Kulit, Apa Bedanya AHA, BHA, dan PHA?
Beauty

Sama-sama Bantu Eksfoliasi Kulit, Apa Bedanya AHA, BHA, dan PHA?

Sama-sama Bantu Eksfoliasi Kulit, Apa Bedanya AHA, BHA, dan PHA?

Foto: Ladiestory.id

Chemical exfoliation adalah kegiatan eksfoliasi atau menghilangkan sel kulit mati dengan menggunakan produk asam atau acid yang aman bagi kulit. Acid ini akan bekerja mengelupaskan sel kulit mati dari dalam lapisan kulit.

Gentle acid kerap digunakan sebagai bahan aktif dalam kandungan produk kecantikan. Dengan konsentrasi takaran yang tepat, acid atau zat asam ini mampu membantu berbagai macam masalah kulit.

Acid yang digunakan untuk eksfoliasi pun cukup beragam. Beberapa diantaranya ialah AHA, BHA, dan PHA. Ketiga acid ini telah teruji klinis dan efektif, serta kerap digunakan sebagai bahan di dalam produk perawatan kulit atau skincare.

Lantas, apa bedanya ketiga eksfoliator tersebut? Berikut perbedaan AHA, BHA, dan PHA.

1. Alpha-Hydroxy Acid (AHA)

Foto: Instagram.com/somebymi.official_id

AHA adalah senyawa asam yang mudah larut dalam air, sehingga lebih mudah terserap dalam lapisan kulit. AHA bekerja pada lapisan terluar dengan memecah ikatan sel kulit mati, sehingga efektif untuk mengangkat sel kulit mati, mengurangi kerutan, hingga membantu memudarkan bekas jerawat.

Selain itu, AHA juga membantu melembapkan kulit, sehingga AHA cocok digunakan oleh pemilik kulit kering. Beberapa contoh AHA yang populer di dunia kecantikan antara lain, glycolic acid (asam glikolaat) dan lactic acid (asam laktat). Dua jenis AHA ini jarang membuat kulit iritasi, itulah sebabnya banyak produk skincare yang menggunakan AHA jenis ini.

2. Beta-Hydroxy Acid (BHA)

Foto: Instagram.com/cosrx_indonesia

BHA adalah larutan asam lemak yang mampu larut dalam minyak atau lipofilik. Karena sifatnya ini, BHA mampu membersihkan minyak berlebih di pori-pori dan mengangkat sel kulit mati. BHA cenderung bekerja lebih efektif untuk kulit berminyak yang rentan terhadap jerawat dan komedo.

Jenis salisylic acid atau asam salisilat menjadi yang paling populer di dunia kecantikan. Hal ini dikarenakan sifatnya yang mampu mengangkat sel kulit mati tanpa menghilangkan minyak alami kulit.

Produk BHA cocok untuk mengobati jerawat, namun konsentrasinya tidak melebihi rentang 0,5-5 persen. Alasannya, karena semakin tinggi tingkat konsentrasi BHA, semakin tinggi pula risiko kulit iritasi.

3. Polyhydoxy Acid (PHA)

Foto: Instagram.com/cosrx_indonesia

 

PHA merupakan turunan dari AHA yang berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan meratakan warna kulit. Tingkat penetrasi dari PHA tidak sedalam AHA dan BHA. Hal ini membuat efektifitas PHA lebih lembut dan minim membuat iritasi.

Asam jenis ini cenderung cocok untuk pemilik kulit sensitif. Keunggulan lain dari PHA ialah tidak membuat kulit sensitif terhadap matahari serta mengandung antioksidan yang membantu meningkatkan produksi kolagen sehingga mengurangi proses penuaan.

Gluconolactone menjadi jenis PHA yang paling populer dan kerap ditemukan dalam produk perawatan kulit.

Walaupun ketiga gentle acid tersebut telah teruji klinis memiliki manfaat baik untuk kulit, ada baiknya untuk teliti melihat presentase AHA, BHA, dan PHA dalam produk skincare. Presentase atau tingkat konsentrasi yang tinggi dapat membuat kulit iritasi.

Sebaiknya gunakan AHA, BHA, dan PHA dalam dosis rendah untuk pemula. Untuk keamanaan, lebih baik untuk konsultasikan dengan dokter kulit terlebih dahulu.

Follow our
media updates!
Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel