Kuma-kuma atau yang lebih terkenal dengan nama saffron adalah nama untuk rempah-rempah dari bunga Crocus sativus. Bunga kuma-kuma memiliki tiga kepala putik (stigma) yang terletak distal terhadap daun buah. Bagian tangkai putik, yang menghubungkan stigma dengan bagian bunga paling dalam, sering dikeringkan dan disebut saffron yang dipakai sebagai bumbu masakan dan bahan pewarna.
Saffron mengandung crocin, salah satu bahan pewarna karotenoid yang membuat makanan menjadi kuning keemasan. Warna kuning terang saffron menjadikannya sebagai rempah-rempah yang paling banyak dicari orang di dunia. Dalam pengobatan tradisional, saffron digunakan sebagai obat berbagai macam penyakit.
Dibalik Alasan Harga Saffron Yang Mahal
Panen 150.000 kuntum bunga membutuhkan kerja keras selama 40 jam siang-malam. Setelah diambil dari bunga, tangkai putik mudah menjadi kering dan (sebaiknya) disimpan di dalam wadah kedap udara.
Harga saffron di tingkat pedagang grosir dan eceran berkisar antara 500 dolar AS per pon hingga 5.000 dolar AS per pon (US$1.100–US$11.000 per kilogram). Di negara-negara Barat, harga eceran rata-rata adalah $1.000 per pon (US$2200 per kilogram). Satu pon saffron terdiri dari 70.000 hingga 200.000 tangkai putik. Ciri khas saffron segar adalah warna merah terang, sedikit lembap, elastis, dan tidak mudah hancur.
Dalam proses produksinya, petani harus mengambil saffron menggunakan alat pinset satu persatu, kemudian mengeringkannya di dalam sebuah wadah khusus. Saffron juga hanya bisa dipanen pagi-pagi sekali, karena cahaya matahari bisa mengubah kandungan dari rempah tersebut.
Mutu saffron ditentukan berdasarkan pengukuran kadar crocin (warna), picrocrocin (rasa), dan safranal (aroma). Pengukuran lain termasuk kandungan limbah bunga (seperti bagian bunga selain tangkai putik) dan bahan inorganik. Standar mutu saffron ditetapkan International Organization for Standardization dalam ISO 3632 yang menggolongkan saffron ke dalam empat tingkatan mutu yang ditentukan secara empiris berdasarkan intensitas warna: kelas IV (terburuk), kelas III, kelas II, dan kelas I (kualitas terbaik). Itu sebabnya harga saffron sangatlah mahal terlebih saffron bukanlah tumbuhan asli Indonesia.
Cara Mengonsumsi Saffron
Pada umumnya cara mengonsumsi saffron bukan dengan langsung dimakan bulat-bulat. Melainkan diseduh seperti meminum teh:
- Siapkan air hangat sekitar 500ml
- Masukkan 3-5 helai saffron, diamkan selama maksimal 15 menit
- Setelah dicampur dengan air hangat, warna kuning akan muncul
- Air rendaman saffron pun siap diminum
Saffron aman dikonsumsi oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan ibu hamil dan menyusui pun boleh. Namun meski alami, mengonsumsi saffron tetap harus dibatasi yakni tidak lebih dari 1,5 gram/hari atau maksimal 10 helai saja.
3 Manfaat Saffron Untuk Kesehatan:
Mengurangi gejala PMS
Gejala fisik, emosi, dan psikologis yang terjadi sebelum dimulainya periode menstruasi tentu amat mengganggu bagi sebagian wanita. Dengan menghirup aroma saffron selama 20 menit, kadar hormon stres kortisol dapat berkurang. Selain itu, senyawa alami yang terkandung dalam saffron seperti safranal sangat berperan untuk meredakan rasa nyeri atau kram pada saat menstruasi.
AntiTumor dan Kanker
Salah satu manfaat terbesar dari saffron adalah sebagai herbal anti-tumor dan kanker. Sebagaimana diketahui bahwa kedua gangguan kesehatan tersebut adalah masalah kesehatan terbesar yang memberikan dampak sangat buruk. Safrron memiliki zat yang akan mencegah pertumbuhan sel tumor dan kanker.
Kaya Antioksidan
Dalam saffron terdapat kandungan antioksidan yang sangat tinggi. Ini adalah salah satu kandungan terbaik pada saffron di mana akan menangkal radikal bebas. Zat inilah yang akan meningkatkan metabolisme tubuh secara umum sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat dan tidak gampang terkena gangguan kesehatan.
Selain itu, saffron juga mengandung anti tussive alami yang bisa menyembuhkan batuk. Bagaimana tertarik membeli saffron untuk dikomsumsi sebagai salah satu tumbuhan alami yang mempunyai segudang manfaat untuk kesehatan,Ladies?