Kebanyakan orang tua pasti mengingkan anaknya agar dapat tumbuh dewasa secara baik. Namun, agar bisa tercapai tujuan tersebut, perlu adanya sifat mampu memecahkan masalah pada si kecil, atau biasa disebut problem solver. Nah, kemampuan memecahkan masalah merupakan bekal penting bagi anak supaya ia bisa terus bertahan hidup di tengah riuhnya tantangan yang semakin banyak. Si kecil pun diharapkan untuk mampu menemukan solusi atas setiap permasalahan yang dihadapinya. Selain itu, sebagai orang tua, kita pasti juga mengharapkan agar anak bisa tumbuh menjadi sosok yang bertanggung jawab dan mempunyai visi jauh ke depan. Lalu, apa saja cara menanamkan sifat problem solver ini kepada anak?
1. Ketika anak bertengkar dengan temannya, bantu ia untuk menemukan cara menyelesaikannya
Saat anak memiliki masalah dengan teman sebayanya, mintalah agar ia mencari cara untuk menyelesaikannya. Kamu bisa mengajaknya merunuti kronologi peristiwa pertengkaran anak dimulai dari penyebab, alasan, hingga akibat dari kejadian tersebut. Lalu, tanyakan kepada anak, menurutnya apa saja yang perlu dilakukan agar pertengkaran dengan temannya itu cepat selesai.
2. Kenalkan pada anak apa itu problem solving
Perlahan, jelaskan kepada anak, apakah yang dimaksud dengan problem solving. Lalu, kembangkan pikirannya agar anak memahami betapa pentingnya tanggung jawab yang perlu setiap orang miliki. Setelah anak memahami apa itu problem solving dan tanggung jawab, beritahukan lagi kepadanya kalau ia harus terbiasa memiliki keduanya agar bisa menjadi anak yang membanggakan orang tua dan menguntungkan siapapun.
3. Beri kepercayaan kepada anak untuk memecahkan masalahnya sendiri
Jangan lupa untuk memberikan kepercayaanmu kepada anak agar ia terbiasa untuk memecahkan masalahnya sendiri. Namun, jika kamu belum sepenuhnya bisa percaya terhadap solusinya, kamu bisa tetap mendukungnya dengan terus menemaninya kapanpun dan dimanapun. Memberikan kepercayaan kepada anak bukan berarti kamu melepas perilaku anak begitu saja. Sebab, sebagai seorang ibu yang bijak, kamu tetap memiliki tanggung jawab untuk terus mendampinginya ya, Ladies!
4. Jangan lupa beri apresiasi berupa pujian dan ciuman untuk anak yang berhasil memecahkan masalahnya
Nah, jika anak sudah mulai bisa memecahkan masalahnya sendiri, kamu wajib memberikan apresiasi kepadanya, ya. Setidaknya berikan perhatian yang lebih dari biasanya, misalnya saja dengan mendaratkan ciuman hangatmu di pipinya, atau pelukan penuh kehangatan agar anak merasa didukung dan dihargai usahanya. Jika perlu, sesekali kamu bisa memberikan hadiahnya untuknya berupa barang yang diimpi-impikannya selama ini!
5. Sesekali, cobalah untuk meminta saran pada anak saat terjadi masalah dalam keluarga
Inilah saatnya kamu mengetes kemampuan analisis anak. Ketika sedang terjadi masalah dalam keluarga, cobalah untuk meminta saran darinya. Bantulah anak untuk merunut kejadian demi kejadian yang sudah terjadi. Biarkan anak menganalisis dan mencoba memecahkan masalahmu. Kamu tidak perlu lantas percaya pada sarannya seutuhnya, tapi kamu bisa berpura-pura setuju atau lebih baik lagi jika kamu mau membimbing pemikiran anak kalau ada analisisnya yang kurang tepat.
Nah, jika anak sudah terbiasa memiliki problem solving sendiri, tentu kita sebagai ibu tak perlu terlalu risau lagi kalau anak sedang mendapat masalah kan, Ladies? Jadi, sudah siap mengenalkan hal ini pada anak?