1. Entertainment
  2. Usai Berobat ke Singapura, Ruben Onsu Ungkap Penyakit yang Dideritanya
Entertainment

Usai Berobat ke Singapura, Ruben Onsu Ungkap Penyakit yang Dideritanya

Usai Berobat ke Singapura, Ruben Onsu Ungkap Penyakit yang Dideritanya

Ruben Onsu. (Instagram.com/ruben_onsu)

Ladiestory.id - Sakit yang tengah dialami artis sekaligus presenter Ruben Onsu terungkap, usai ayah tiga anak ini pulang berobat dari Singapura. Suami Sarwendah itu mengaku mengalami penyempitan sumsum tulang belakang. Hal tersebut juga menyebabkan dirinya membutuhkan banyak darah.

"Keberangkatan saya ke Singapura memang fokus untuk ke spesialis darah. Kenapa darahnya selalu berkurang? Kenapa selalu transfusi terus? Akhirnya kemarin ada salah satu yang dikasih sama dokter adanya penyempitan sumsum tulang belakang yang di mana darahnya jadi kayak kegencet gitu, jadi tidak berproduksi," ujar Ruben Onsu dikutip dari YouTube Trans TV Official, Rabu (27/7/2022).

Ruben Onsu (YouTube.com/Trans TV Official)

"Sementara gue juga ada fokus ke bagian otak, jadi darahnya tetap lebih menang di otak karena dia (otak) menyerapnya lebih banyak," lanjutnya.

Mengetahui penyakit yang dideritanya, Ruben mengaku takut akan kematian. Saat ia terbangun dari tidurnya, kakak Jordi Onsu ini enggan untuk tidur lagi.

Ruben Onsu (YouTube.com/MOP Channel)

"Setiap lu bangun, lu nggak mau tidur lagi karena lu takut nggak bangun lagi?" tanya Irfan Hakim, dikutip dari kanal YouTube MOP Channel, Rabu (27/7/2022).

"Iya, gue selalu takut," jawab Ruben Onsu.

Ruben mengutarakan bahwa banyak yang menguatkan dengan cara selalu mengingatkan jangan takut dan jika terbangun ia tak ingin tidur lagi.

"Orang selalu bilang jangan takut, jangan takut, tapi kan yang tahu badan kita itu kita ya, jadi gue berusaha blek aja buat tidur," ujar Ruben Onsu.

"Jadi ketika gue kebangun (tengah malam) gue nggak mau tidur lagi karena gue punya rasa takut itu (tidak bisa bangun lagi)," lanjutnya.

Ayah Betrand Peto ini menepis bahwa ketakutan itu merupakan bagian dari kecemasan. Perasaan tersebut murni takut akan kematian.

"Bukan cemas ya, tapi punya rasa takut pada hal itu (kematian) jadi harus kuat, tegar, ya kita kayak manusia yang lain, sekuat-kuatnya kita ada tumbangnya, butuh sandaran," ujar dia.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel