1. Lifestyle
  2. Rilis 7 SUNS Larone menceritakan tentang Ideologi Kematian, Akhirat dan Cinta Yang Paradoks
Lifestyle

Rilis 7 SUNS Larone menceritakan tentang Ideologi Kematian, Akhirat dan Cinta Yang Paradoks

Rilis 7 SUNS Larone menceritakan tentang Ideologi Kematian, Akhirat dan Cinta Yang Paradoks

Larone 7 SUNS. (Special)

Ladiestory.id - Setelah merilis Life:Fears+Hopes Ep Trilogy dan debut buku aforismenya, Seorang Diri (?):, The Book  Of Paradox (Phase 1:The Prologue) pada tahun 2022, seniman multidisiplin pendatang baru Larone mengumumkan kembalinya dengan merilis single sebagai starter untuk EP Trilogi berikutnya berjudul “7  SUNS” yang berbicara tentang pengalaman mempertanyakan esensi hidup dalam realitas yang  mendorongnya ke dalam kritik pemahaman cinta dan signifikansi kematian melalui getaran emosional kegelisahan yang berayun dan melankolis. "Pada suatu hari ketika ada seorang anak kecil yang  menginginkan Kehidupan Dunia. Tidak lama kemudian ia mendapatkannya, lalu dibawalah olehnya dan  tidak pernah bisa lari daripadanya!"

Single ini menceritakan sebuah cerita perjalanan seorang anak kecil 10 tahun, Saprol, yang tersesat  terjebak di dalam dunia imajinernya akibat dari pertanyaan-pertanyaan eksistensialnya yang sering muncul  ketika bersepeda sepulangnya dari sekolah, yang mulai menyentuh sebuah ideologi kematian setelah ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya akibat kecelakaan tragis yang dialaminya. Pertanyaan-Pertanyaan eksistensial itu seringkali muncul ketika bersepeda sepulang sekolah seperti pertanyaan, "Apa yang dialami oleh ayah dan ibuku saat ini? Dimanakah mereka? Seperti apa wujud alam kematian itu? Ke arah mana kita akan pergi setelah mati? Barat? Timur? Utara atau selatan?"

Kesedihan yang amat sangat mendalam yang dialaminya membuat Saprol tidak dapat lepas dari  pikiran dan dunia imajinasinya sendiri sehingga ia hidup di dalamnya dan tidak dapat menghindar atau lari  dari imajinasi-imajinasinya karena ayah dan ibu saprol selalu mengajarkan bahwa kehidupan dunia adalah  kehidupan yang sempurna dan bahagia tetapi sayangnya tidak bagi saprol karena ia tidak pernah merasakan  perasaan-perasaan itu secara riil malah sebaliknya ia justru melihat kehidupan dunia sebagai distopia dan  ia tidak dapat menghindar dari kenyataan distopia tersebut.

Larone 7 SUNS. (Special)

Di tingkat keheningan tertentu, Saprol akhirnya menyaksikan sebuah realitas yang lain di dalam  imajinasinya, yaitu realitas yang selama ini ia selalu bayangkan dengan jelas, seperti yang ada di dalam artwork 7SUNS terlihat anak kecil sedang menangis di ujung sebelah kiri hamparan bukit yang sangat luas  dengan masih berseragam sekolah dan membelakangi orang-orang yang sedang berbaris menghadap 7 matahari. Lagu ini mempunyai ambient lagu pop modern spiritual, menariknya Larone justru banyak  terinspirasi dari musisi metal, rock dan alternatif seperti Ghost, Northlane, Japanese House. Direkam selama  beberapa bulan di studio kamar tidurnya. Musik menangkap kehebatan teknis dan jiwa vokalnya. 

Larone 7 SUNS. (Special)

Sebagian besar berkat kolaboratornya Aji Suherri, yang memproduseri single ini bersama dia dan Ariesta Ilham/Lutfi Aulia sebagai pemain gitar.” Lagu 7 SUNS didorong oleh ketukan yang mengayun dan lirik  yang metaforis dan ekstensif seperti, “is love a war?/ love never stop to fall / where are The Hidings? ”. Selain  itu lagu ini diilustrasikan dalam artwork yang diilustrasikan oleh Reginald Taffy dan juga disertai dengan  video lirik psyche yang disutradarai sendiri dan dianimasikan oleh Mukti Ali.  

All Vocals, Lyrics and Artwork are, concept, written and directed by Larone  

All Music (Cello, Violin, Chimes,Xylophone and all Ambinces) are produced, composed and arranged by Aji  Suherri & Larone 

Guitar by Lutfi Aulia & Ariesta Ilham 

Mix-Master by Canggar Krisnatry at Borland Audiolabs Bandung 

Artwork illustrated by Reginald Taffy 

Art Development by Fahman Fauzi 

Larone ©2023. All rights reserved

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel