Ladiestory.id - Pandemi Covid-19 masih berlanjut hingga saat in bahkan muncul berbagai varian baru. Awalnya virus ini berkembang dengan varian Alpha sebagai virus yang memiliki kode varian B.1.1.7, sebagai kasus pertama kali di Inggris pada September 2020.
Setelah itu, Betta hadir dengan varian virus kode varian yaitu B.1.351. Pertama kali ditemukan kasus ini ada di Afrika Selatan, pada bulan Mei 2020. Infeksi varian Beta meimbulkan gejala demam, kehilangan indera penciuman, pusing karena sakit kepala, mengalami batuk terus-menerus, tenggorokan sakit dan gejala khusus dengan sakit perut.
Kemudian, muncul varian Gamma memiliki kode varian P.1, dengan kasus pertama kali ditemukan di Brazil, November 2020. Tingkat keparahan infeksi varian ini diketahui cenderung kebal terhadap pengobatan Covid-19. Infeksi varian Gamma dapat memicu gejala seperti berikut. Demam Batuk kering Kelelahan ekstrem Hilangnya daya penciuman
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkaian virus corona yang telah Ladiestory.id rangkum.
Delta
Salah satu virus yang paling ramai adalah varian delta muncul dan mewabah di India. Bahkan ini menjadi salah satu faktor utama penyebab Covid-19 yang parah. Bukan hanya itu, kadangkala ini disebut sebagai varian dengan kemampuan menular yang cepat bahkan mengalahkan kecepatan menular varian Alpha (B117) dari Inggris. Sejak saat itu, WHO menetapkan varian Delta dalam kelompok Variant of Concern (VoC) di tanggal 11 Mei 2021.
Kappa
Ini adalah varian covid dengan kode B1617.1. Namun, WHO masih menempatkan virus corona varian Kappa sebagai Variant of Interest (VoI). Pasalnya, varian Kappa cukup bukti tentang kemampuan penularan, respons antibodi, dan keparahan gejala dialami.
Lambda
Inilah varian corona terbaru yang diselidiki oleh WHO. Pertama kali, varian ini teridentifikasi di Peru dan sudah menyebar ke 29 negara.
Tapi, saat ini tidak ada bukti varian Lambda menyebabkan penyakit lebih parah. Sedangkan untuk gejalanya hampir serupa dengan virus Corona lainnya seperti demam tinggi, batuk terus-menerus, dan indra penciuman atau perasa hilang. Namun, Varian Lambda dikategorikan sebagai Variant of Interest (VoI). Tapi ada potensi menjadi Variant of Concern (VoC). Hanya saja, sejak kemunculan pertama kali sampai sekarang, varian baru corona masih bermunculan. Maka dari itu, kita tetap mematuhi protokol kesehatan, dan menerapkan pola hidup sehat.
Omicron
Varian yang disebut dengan Omicron,terkenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, menjadi sebuah varian SARS-CoV-2, Ini adalah koronavirus yang menyebabkan Covid-19. Selain itu, WHO menyatakan sebagai varian yang perlu diwaspadai sehingga dinamakan dari kata Yunani Omicron. Omicron memiliki gejala kelelahan, sakit kepala ringan, nyeri tubuh, dan tenggorokan gatal. Namun, bahayanya Omicron cenderung tidak melaporkan kehilangan rasa atau penciuman bau bahkan mengalami penurunan besar dalam kadar oksigen.
IHU
Inilah varian terbaru virus corona yang semakin marak dan kembali muncul di tengah Omicron yang belum berakhir. Varian IHU ini, pertama kali ditemukan peneliti di Perancis. IHU berdampak menurunkan efektivitas vaksin, namun masih menunggu data yang lebih banyak,karena sampai sekarang vaksin yang ada masih dapat mengurangi risiko gejala berat setelah disuntikkan dalam 2 dosis. Tapi, varian ini bukanlah variant of concern menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).