Ladiestory.id - Istilah ‘Nepo Baby’ belakangan ini ramai beredar di kalangan publik, nepo baby sendiri merupakan kependekan dari nepotism baby atau bayi nepotisme. Istilah ini mengacu pada anak-anak selebriti yang telah berhasil dalam berkarier, mirip dengan orang tua mereka. Nepo baby disebut sukses dalam berkarier berkat identitas dari keluarganya, bukan karena usaha atau bakatnya sendiri.
Aktris asal Amerika Serikat, Emma Roberts, belum lama ini membagikan pemikirannya mengenai nepotisme dalam bisnis hiburan. Ia mengungkapkan hal tersebut dalam siaran podcast “Table for Two with Bruce Bozzi”.
“Orang-orang suka mengatakan, 'Oh, Anda tahu, Anda memiliki peluang karena Anda adalah keluarga di industri ini.' Tapi sisi lain dari itu adalah, Anda tahu, Anda harus lebih membuktikan diri. Juga, jika orang lain tidak memiliki pengalaman yang baik bersama orang lain di keluarga Anda, Anda tidak akan pernah mendapat kesempatan,” kata Emma Roberts.
“Anda bukan gadis antah berantah yang masuk ke Hollywood, akan ada “perhatian seperti, 'Yah, ayahmu adalah ini’,” sambungnya.
Putri dari aktor Eric Roberts itu mengungkapkan bahwa kritik terhadap baby nepo lebih berat dirasakan bagi mereka yang baru berusia remaja.
“Gadis-gadis muda, saya rasa, menjadi lebih sulit dengan masalah bayi nepo. Saya tidak begitu melihat orang-orang memanggil Anda tahu, anak-anak aktor terkenal. Bukan berarti mereka harus disebut demikian. Saya tidak berpikir siapa pun harus dipanggil untuk mengejar impian mereka,” jelas Emma Roberts.
“Saya seperti, 'Mengapa tidak ada yang memanggil George Clooney karena menjadi bayi nepo?' Rosemary Clooney (bibinya) adalah seorang ikon,” lanjut Emma Roberts.
Kini Emma Roberts sudah memiliki lebih dari 60 film termasuk “American Horror Story” dan “We’re the Millers”. Meski begitu, Emma Roberts mengaku bahwa perjalanan kariernya tidaklah semulus itu.
“Orang-orang hanya melihat kemenangan Anda karena mereka hanya melihat saat Anda ditampilkan di poster film. Mereka tidak melihat semua penolakan selama ini,” beber Emma Roberts.
“Saya pikir ini penting untuk dibicarakan karena jika tidak, orang akan berpikir, 'Oh, Anda tahu, semuanya begitu hebat, linier, dan mudah, dan rasanya, tidak… tidak sama sekali. Tapi tentu saja terlihat seperti itu jika dilihat dari sudut pandang luar atau dengan mata telanjang,” pungkasnya.
