Ramadhan, bulan suci yang dinanti-nantikan seluruh umat muslim di dunia, di mana keimanan kita diuji tidak hanya dengan haus dan lapar, melainkan hawa nafsu lainnya seperti marah. Indonesia dan Turki sebagai dua negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan tentunya juga menjalankan ibadah puasa.
Iftar
Iftar di Turki mungkin tidak semeriah di Indonesia dengan tradisi “ngabuburit” dan jalanan yang dipenuhi oleh penjual ta’jil berbuka. Namun kamu akan merasakan “kebanjiran undangan berbuka” dari orang-orang Turki. Sifat dermawan dan suka bersedekah ini sangat populer di Turki. Sehingga berbuka puasa di Turki berarti berlomba-lomba memberi makanan untuk orang yang berpuasa. Memberi makanan berbuka ini juga disediakan oleh pemerintah kepada seluruh golongan masyarakat pada jadwal-jadwal tertentu.
Perbedaan Waktu
Sama seperti negara-negara Eropa lainnya, ramadhan di Turki tepat datang pada musim panas yang menjadikan hari-hari lebih panjang dari pada malam. Perbedaan waktu ini membuat waktu berpuasa lebih panjang dibanding di Indonesia yang hanya 14 jam. Imsak di Turki dimulai pada pukul 03:30 dan berbuka pada pukul 21:00.
Sahur
Tidak jauh berbeda dari Indonesia yang selalu memperdengarkan beduk ketika sahur, di Turki sendiri menjelang sahur akan terdengar suara pukulan davul (alat musik jenis drum) yang dimainkan oleh davulcu yang berkeliling memasuki lorong-lorong jalan.
Menu Makanan Berbuka
Yang paling berbeda dari Indonesia, Turki punya tiga tahapan makanan pembuka. Setelah disuguhi makanan jenis berat seperti çorba, kebab, nasi, aneka olahan roti, salata, dan minuman pendukung sejenis ayran, jus, dan air mineral. Tahapan kedua kamu akan dimanjakan oleh kue-kue manis seperti baklava, künefe, kaday?f, ice cream, atau jenis kue-kue kering yang berpasangan dengan teh.
Tempat Makan Yang Buka 24 Jam
Berbeda dengan Indonesia khususnya seperti Aceh yang menerapkan syariat islam, melarang penjualan makanan bebas pada siang hari di bulan ramadhan. Di turki sendiri tidak ada pengecualian untuk bulan ramadhan. cafe-cafe dan restoran-restoran makanan beroperasi seperti biasa dan para pelanggan yang tidak berpuasa bebas untuk bisa makan siang.
Penduduk Turki bisa dibilang gemar kumpul-kumpul. Ditambah lagi masjid-masjid memang buka 24 jam selama Ramadhan. Banyak dari mereka yang memilih menghabiskan malam dengan tetap berada di Masjid, Iktikaf. Tapi kali ini tidak bisa. Mereka harus berada di rumah masing-masing.
Sumber Foto Utama: istockphoto.com