Ladiestory.id - Kabar terbaru datang dari salah satu perusahaan kosmetik asal New York, Revlon, yang beberapa waktu lalu dikabarkan terancam segera bangkrut. Hal ini diketahui lewat sebuah pengajuan kebangkrutan yang dilakukan oleh perusahaan menggunakan Undang-Undang Kepailitan Amerika Serikat Bab 11 atau Chapter 11 Bankruptcy.
Dilansir CNN, Debra Perelman selaku CEO Revlon mengungkap jika keputusan itu diambil oleh perusahaan agar memungkinkan mereka untuk kembali mengatur keuangan secara strategis. Selain itu, produsen kosmetik yang telah berjaya selama 90 tahun tersebut pun menyampaikan jika adanya 'kendala likuiditas' yang dipicu oleh gangguan pasokan dan inflasi membuat mereka kewalahan untuk mengatur strategi sebelumnya.
"Pengajuan hari ini akan memungkinkan Revlon untuk menawarkan kepada konsumen kami produk ikonik yang telah kami berikan selama beberapa dekade, sambil memberikan jalur yang lebih jelas untuk pertumbuhan kami di masa depan," tutur Debra Perelman.
Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir, perkembangan produk dan merek kosmetik memang maju pesat. Revlon sebagai salah satu produsen kosmetik tertua, bersaing dengan perusahaan rintisan para selebriti, seperti Kylie Cosmetics milik Kylie Jenner dan Fenty Beauty milik Rihanna.
Tak hanya itu, perusahaan ini juga sempat dilanda masalah pasokan, terutama saat pandemi Covid-19. Kekurangan produk yang dihasilkan adalah faktor utama lainnya yang membuat Revlon bangkrut.
Mengenai Revlon, raksasa kosmetik ini didirikan sejak 1932 silam oleh dua bersaudara, Charles dan Joseph Revson, serta Charles Lachman dan mulai dikenal publik pada 1996. Lalu, pada 2016, seorang pengusaha bernama Elizabeth Arden membeli perusahaan untuk bersaing dengan beberapa merek top, seperti Christina Aguilera Fragrances dan Britney Spears Fragrances.