Ladiestory.id - Kehidupan bukanlah sesuatu yang bisa dipilih semaunya. Hal ini disebabkan karena kehidupan bukanlah hal yang bisa dipegang kendalinya oleh seorang manusia.
Misteri terkait kebahagiaan dan kesedihan yang dialami selama manusia masih bernafas juga tetap menjadi tanda tanya hingga saat ini. Akan tetapi, tumbuh menjadi pribadi yang positif tentunya harus diusahakan oleh setiap manusia yang ada dunia.
Supaya tidak tersesat, Kamu bisa mengetahui makna tentang lika-liku kehidupan dari puisi. Berikut Ladiestory.id rangkum beberapa puisi tentang lika-liku kehidupan.
Terus Melangkah - Hendra Dharmawand
Meski entah yang berada diujung waktu
Aku tidak boleh duduk termangu
Waktu sekarang akan segera berlalu
Sedangkan mimpi harus berada dipangkuanku
Walaupun samar bayangan masa depan
Sedangkan aral sudah pasti membentang jalan
Kuatkan kaki untuk tetap bertahan
Agar tercapai semua harapan
Hidup memang tak mudah dijalani
Tapi yakinlah setiap kehidupan mempunyai arti
Meski beban tiap hari kian menindih
Dan problem membuat jiwa-jiwa letih
Meski jalanan terjal dan berliku
Ingatlah ada mimpi yang membuai keindahan
Jangan sia-siakan tiap jengkal asamu
Karna pelangi hadir selepas hujan
Puisi Bintang Paling Terang - Zee Yung
Pada semilir angin dini hari
Cobalah kau renungkan semua mimpi
Yang sempat lewat dalam lena semalam
Meski terbias cahaya bintang temaram
Adamu diantara kata muda dan cita
Memilih jalan atas bisikan asa
Jangan pernah anggap semua sia-sia
Setiap upaya pasti setimpal hasilnya
Menjadilah bintang paling terang
Meski kadang mendung menghadang
Bukitkan dirimu pantas diandalkan
Menuai harapan indah di masa depan
Menyanjung Harapan - Dyah Ayu Paramitha Indudewi
Kau genggam jemari
Membawaku berlari
Melewati lembah kasturi
Ke puncak mahidhara kasih suci
Rebah aku tersipu hati
Tuturmu merdu mengikat janji
Ciumlah lembut sejuk bayu
Membawa semerbak wangi rindu
Wahai cinta yang kupuja
Tiada tertahan debar asmara
Tersirat dalam tatap-tatap mata
Menyanjung harapan bahagia
Jarum Jam - Ranita Ningrum
Jarum jam masih berdenting
Aku terdiam tak sanggup bergeming
Berdiri ataukah kembali terbaring
Bagaikan kayu yang sudah kering
Jarum jam masih berdenting
Aku masih terdiam berbaring
Meratapi nasib yang demikian menggiring
Menggiringku ke pusatnya, hingga kepala ini pusing
Jarum jam masih berdenting
Aku memberanikan diri untuk berontak
Aku tak mau lagi terdiam berbaring
Karena aku makhluk yang berotak
Derita - Sarah Andriani Saputri
Tak tahu sampai kapan
Jalan yang ku tempuh ini sampai di ujung
Lelah.. Aku merasa lelah
Dengan jalan yang aku tapaki
Mungkin memang harus ku kemudikan dengan baik
Agar sampai di tujuan sesuai keinginan
Tapi, bisa kah diri ku?
Bisakah kemudi itu berkolaborasi dengan pikiran ku ini?
Ataukah kemudi itu yang bisa membawa ku ke jalan yang benar?
Tuhan..
Ada kah seseorang yang Kau siapkan untuk ku
Untuk bersama menopang beban yang ku pikul ini
Agar mau ku bagi kesedihan ku
Mau ku bagi derita ku
Tak tahu apa lagi yang bisa ku lakukan
Aku
Wanita yang penuh dosa
Yang berharap Kau mau menunjukkan
Kuasa-Mu itu untuk ku
Sepercik Harapan - Yuningtias
Serpihan malam
getaran-getaran halus
menggenggam lurus
dalam detik ini
ingin ku selimuti
bayang-bayang sepi
Aku kehilangan bayangmu
kusapu bekas bayangmu
aku masih seperti kemarin
menanti dalam hening
namun kau tak bergeming
menuju ke arahku
Entahlah…
mungkin aku harus berlalu
mengalah pada waktu
karena aku didirimu
hanya sebagai sosok semu
aku cukup berdiri disini
tanpa segala sesuatu tentangmu