Ladiestory.id - Sebagai makhluk yang istimewa, perempuan patut diberikan apresiasi. Tanpa adanya perempuan, maka populasi manusia di dunia ini akan punah. Maka dari itu, dengan membacakan puisi di bawah ini, setidaknya Kamu tahu bagaimana caranya menghargai para perempuan.
Perempuan Indonesia - Dinda Nursifa
Wahai perempuan Indonesia...
Jangan pernah kau merasa rendah
Teruslah berkarya untuk negeri
Tidak ada yang membatasimu
Teruslah bergerak melakukan perubahan
Kamu hebat... Kamu kuat....
Kamu tangguh.... Kamu pemberani...
Jangan dengar apa kata mereka
Lakukan yang terbaik untuk negeri
Selamat hari perempuan...
Kami bisa dan kami mampu
Perempuan Hebat - Fauzan Azima
Karang bertahan dari amukan ombak
Beribu tahun lamanya
Langit bertahan dari ganasnya badai
Dan ia tak pernah goyah
Dan sebuah payung,
Menahan derasnya hujan untuk melindungi makhluk lemah yang berada di bawahnya
Seperti itulah engkau, perempuan hebat
Tak peduli seberapa keras kehidupan
Menggores dan menyiksa hati tulusmu
Mengoyak barisan kokoh perasaanmu
Tapi engkau bertahan, bahkan mampu melawan
Dan perempuan
Bagi orang-orang awam
Adalah makhluk lemah yang tak mampu menjaga diri
Hanya bisa bersandar pada pohon kuat yang kemudian menjadi pelindungnya.
Bagi mereka, hanyalah sebutir buih
Perempuan hanyalah perempuan
Dan orang awam tetap saja awam,
Mereka hanya tak mampu mencermati lebih dalam
Bahwasanya perempuan, lebih dari yang diperkirakan
Mereka layaknya langit, dimana langit adalah pelindung utama dunia
Mereka dengan kuat menahan ancaman membahayakan
Kekuatan suci yang ia berikan melindungi insan dari gencatan
Seperti payung-payung yang meneduhkan dari hujan dan udara dingin yang menusuk halus tulang belulang
Mereka hanya tak mampu tahu
Tak ada insan tanpa kasihmu,
Tak ada kehidupan tanpa pelukanmu,
Dan tak ada ceria tanpa bahagia mu
Tetaplah seperti itu, perempuan hebat
Karna kaulah malaikat yang dikirim dengan syarat
Bertahan dengan kuat,
Melindungi dengan hebat
Perempuan Sendiri dan Lukisannya Sendiri - Ika Y. Suryadi
Di galeri kita bertukar getar,
Dipisah lorong padat para pengunjung
Yang kerap tersesat di waktu yang sebentar
Dan bersicakap apa yang lebih abstrak
Garis magis, detail mistis, atau kita sendiri
Rindu itu adalah kau, yang dilukis habis seniman dalam kuas yang berujar, dan terburai
Ia terlampau setuju menarik pagi
Di setiap garis-guratan namamu dan kau bukan lagi sepi
Jadi di warna mana kau terkesan?
Rindu itu adalah kau
Yang terlampau bosan dan beranjak pulang,
Tanpa sempat kau temukan, wajah siapa dalam bingkai.
Dan di dalam galeri asing pinggir jalan ini,
Kita berpencar.
Tapi mengapa,
Nasib kita masih saling melambai?
Wanita Penginspirasi - Jakaris
Kamu ...
Yang mendongakkan wajah
Pada senja nan memerah
Tersentak akan langit membiru
Sinaran mentari telah melebur membias
Menyatu berbaur oleh pesonamu dalam kuas
Jarak yang kau resahkan seperti menggilas
Memupuskan mimpi lelapnya, terpulas
Terbangun saat ini pada masa lanjut
Tersadar akan kulitmu yang mulai keriput
Biarlah rupa dan usia beranjak beringsut
Namun cipta pesonamu masih mampu memincut
Paras serta umur pasti menua
Kecantikan hatimu tiada pernah renta
Kedilemaan yang kau khawatirkan atas cinta
Jadikanlah kemustahilan itu sebuah penyedap rasa
Jangan harapkan langit sejajar menyatu dengan bumi
Sebab itu, adalah akhir hidup manusia terjadi
Tegar, kuat dan tetaplah menjadi seorang inspirasi
Pengayom penuh kasih pada kami, kaum lelaki
Aku Wanita - Syair Humaira
Ini semua tentang aku
Wanita penulis narasi kalbu
Aku adalah pemimpi rasa biru
Selalu angankan menjadi mempelaimu
Cemburuku begitu lebat
Namun kututupi dengan sebuah peti kepercayaan
Marahku yang hebat
Kubalut dengan kemasan keceriaan
Maafkan aku atas semua tanyaku
Menanyakan semua kegiatan dan aktivitasmu
Sering bertanya sedang apa dan di mana dirimu
Bukan curiga, semua karena aku terlalu mengkhawatirkanmu
Sedangkan kau letih dan tak mau di ganggu
Maafkan atas manjaku
Tenanglah dalam istirahatmu
Aku akan selalu ada jika Kamu butuh aku