Puasa Intermiten Buat Siklus Menstruasi Jadi Tidak Teratur? Cek Faktanya!

Jumat, 9 Agustus 2024 | 14:36:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Puasa Intermiten Buat Siklus Menstruasi Jadi Tidak  Teratur? Cek Faktanya!

Puasa Intermiten Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi. (Freepik)

Ladiestory.id - Puasa Intermiten merupakan praktik mengurangi asupan makanan secara signifikan atau berpantangan pada makanan selama jangka waktu tertentu dalam satu hari. Dalam hal lain, praktik yang melibatkan makan dan berpuasa secara teratur. 

Pola makan mengacu pada periode teratur tanpa atau sangat rendah asupan kalori. Puasa jenis ini biasanya terdiri dari puasa harian selama kurang lebih 16 jam, atau puasa selama 24 jam setiap dua hari sekali. Praktik ini dipercaya efektif dalam menurunkan berat badan.

Puasa Intermiten Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi. (Shutterstock)

 

Selain efektif dalam menurunkan berat badan, puasa intermiten juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi. Dalam hal ini akan memengaruhi beberapa hormon dalam tubuh, dan akan menyebabkan menstruasi tidak teratur dan tingkat energi yang rendah.

Melansir Healthshots, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Thyroid: Jurnal Resmi American Thyroid Association, puasa intermiten mungkin berdampak pada siklus menstruasi karena dapat memengaruhi hipotalamus. HIpotalamus adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur hormon seperti estrogen, yang penting untuk menstruasi.

Berikut ini beberapa pengaruh puasa intermiten terhadap siklus menstruasi.

Pengaruhi Hormon Leptin

Ilustrasi Perempuan. (Freepik)

 

Leptin merupakan jenis hormon yang diproduksi oleh sel-sel lemak yang dapat membantu mengatur nafsu makan dan keseimbangan energi. Puasa intermiten dapat memengaruhi kadar leptin, sehingga memengaruhi hormon reproduksi. 

Kadar leptin yang rendah dapat mengganggu pelepasan hormon pelepas gonadotropin (GnRH), yang pada gilirannya memengaruhi produksi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH), yang keduanya penting untuk ovulasi dan menjaga siklus menstruasi yang teratur. 

Gangguan hormonal ini dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur atau amenore (tidak menstruasi), yang berpotensi mempengaruhi kesuburan.

Pengaruhi Insulin dan Kortisol

Ilustrasi Perempuan. (Freepik)

 

Insulin mengatur gula darah dan berperan dalam kesehatan reproduksi. Puasa intermiten dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang mungkin berdampak pada hormon reproduksi. Perubahan kadar insulin yang signifikan bisa mengganggu siklus menstruasi. 

Di sisi lain, kortisol merupakan hormon stres yang dapat mempengaruhi hormon reproduksi. Puasa intermiten dapat meningkatkan kadar kortisol, terutama jika pola puasa membuat stres atau menyebabkan defisit energi. Peningkatan kadar kortisol akibat stres akibat puasa berpotensi menyebabkan ketidakteraturan menstruasi.

Penurunan Berat Badan

Ilustrasi Perempuan. (Freepik)

 

Pembatasan kalori yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal, sehingga menyebabkan menstruasi tidak teratur atau amenore (tidak adanya menstruasi). Selain itu, wanita yang mengalami penurunan berat badan dalam jumlah besar mungkin mengalami gangguan siklus menstruasi.

Namun puasa intermiten jangka pendek mungkin tidak menimbulkan dampak buruk yang signifikan terhadap menstruasi dan kesuburan, terutama bila puasa tersebut tidak menyebabkan pembatasan kalori yang parah atau kekurangan nutrisi. Kuncinya adalah keseimbangan dan memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi selama waktu makan.