Ladiestory.id - Kutil Kelamin atau genital warts merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh sebuah virus bernama Human Papillomavirus atau HPV.
Berdasarkan pemaparan dari dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, selaku Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi mengatakan bahwa di dunia ini kasus kutil kelamin ada sebanyak 160-289 kasus per 100 ribu penduduk pertahunnya. Untuk penderita pada wanita sendiri, kasus kutil kelamin ada sebanyak 76-191 kasus per 100 ribu penduduk pertahun.
"Terkait lokasi, kutil dapat ditemukan di area vulva (labia mayora, minora, liang vagina), serviks (leher rahim), perineum (area antara alat kelamin luar dan anus), area sekitar anus dan saluran anus. Pada laki-laki, kutil dapat tumbuh di pangkal sampai ujung penis, rambut pubis, skrotum maupun anus dan sekitarnya," kata dr. Amelia di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2023).
Namun, para penderitanya seringkali tak menyadari adanya kasus tersebut karena tidak adanya gejala yang dialami oleh penderita. Padahal, sekitar 50% dari kasus tersebut, dapat bertransformasi menjadi Kanker Serviks.
Faktor resiko terbesar yang dapat menyebabkan timbulnya kutil kelamin adalah kebiasaan hidup yang buruk seperti merokok dan minum alkohol. Tak hanya berdampak bagi kesehatan tubuh, ternyata kebiasaan merokok dan minum alkohol juga menjadi salah satu pemicu timbulnya kutil kelamin.
Selain itu, seseorang yang aktif secara seksual atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual juga menjadi salah satu faktor resiko timbulnya kutil kelamin.
“Penularan paling sering kita jumpai melalui hubungan seksual, tapi kecil kemungkinannya apabila tidak melalui hubungan seksual, seperti ibu ke janin atau ibu ke anak. Apabila seseorang kontak dengan penderita, maka 75 persen akan menderita kutil kelamin,” tutur dr. Amelia.
Untuk mencegah adanya virus tersebut, dr. Amel pun menganjurkan untuk dilakukannya vaksin HPV sedini mungkin. Vaksin HPV sudah bisa dilakukan sejak usia 9 tahun. Lebih lanjut, bagi pasangan yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan seksual juga dilakukan pemeriksaan rutin pap smear untuk mendeteksi dini apabila terjadi kelainan.