Ladiestory.id - Aktris Pevita Pearce beberapa waktu lalu tampaknya sedang menghabiskan waktu di Bali. Hal ini terlihat dari unggahan momen yang dibagikan melalui akun Instagram-nya.
Tak hanya menikmati waktu luang, melalui unggahan fotonya pada hari ini, Rabu (16/2/2022), Pevita diketahui baru saja menjalani ritual spiritual.
Dalam foto tersebut, Pevita nampak mengenakan kemben dan terlihat bunga-bunga menempel di rambut dan seluruh tubuhnya.
Tak ketinggalan, pada keterangan foto tersebut adik dari Keenan Pearce ini pun menuliskan perasaan syukur dan kesannya terhadap 2022 yang baru saja dimulai.
"Yang bisa kukatakan adalah... ini merupakan petualangan yang indah. Semua sudah pada tempatnya dan seharusnya. Aku tak bisa lebih bersyukur. Ada perubahan dalam perjalanan mental-emosional-spiritualku dan aku senang sekarang aku bisa menerimanya dan melihat seluruh situasi dengan begitu banyak cinta & kasih sayang,” tulis Pevita.
“2022 baru saja dimulai tapi sudah banyak bagian yang menarik," lanjutnya dalam kolom keterangan.
Mengetahui unggahan tersebut, warganet sontak mempertanyakan ritual yang sedang dilakukan oleh artis kelahiran 6 Oktober 1992 ini. Banyak yang menuduh jika sang artis sedang melakukan ritual pindah agama.
“ada yang tau pev pindah agama kah ?” tulis akun @ochajb.
“Pindah agama??” ujar yang lainnya.
Menyadari banyaknya komentar warganet yang menuduhnya pindah agama, Pevita pun akhirnya buka suara di kolom komentar unggahan yang sama.
Dirinya menjelaskan jika ritual yang sedang dilakukannya adalah ritual prosesi Dealing With Trauma, atau berdamai dengan trauma. Ritual ini bukanlah ritual pindah agama seperti yang dipikirkan, Pevita pun meminta warganet untuk santai.
“Btw ini prosesi dealing with trauma. Nggak. Aku nggak pindah agama. Santai,” tulis Pevita menegaskan dalam komentar.
Hal yang sama pun turut disampaikan oleh warganet lain yang mengetahui maksud dari ritual yang sedang dijalani Pevita di Bali.
Diketahui ritual ini dikenal dengan nama melukat. Melukat merupakan prosesi penyucian diri untuk membuang berbagai hal negatif dalam diri manusia. Prosesi ini diketahui bukanlah sebuah prosesi agama tertentu, melainkan sebuah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bali.