Ladiestory.id - Menjamurnya coffee shop belakangan ini, membuat para pecinta kopi jadi lebih mengenali karakteristik kopi yang mereka suka. Konsumen coffee shop juga cenderung kritis tentang rasa kopi. Banyak masyarakat memanfaatkan coffee shop ini bukan hanya untuk menikmati makanan dan minuman tetapi juga sebagai tempat untuk bersosialisasi, ataupun berbisnis dengan rekan kerja.
Kopi minuman yang dibuat dari biji kopi yang disangrai dan diolah. Biji kopi berasal dari pohon kopi yang tumbuh di berbagai daerah di seluruh dunia. Proses pembuatan kopi melibatkan pemanggangan biji kopi yang segar, penggilingan biji yang sudah disangrai menjadi bubuk kopi, dan ekstraksi dengan air panas untuk menghasilkan minuman kopi yang siap disajikan.
Ada berbagai metode ekstraksi kopi yang populer, termasuk metode tradisional seperti seduh dengan menggunakan alat saring (misalnya, French press atau Chemex), metode difusi dengan menggunakan alat seperti aeropress, atau menggunakan mesin espresso yang memaksa air panas melalui bubuk kopi yang padat.
Minuman kopi dapat disajikan dengan berbagai cara, termasuk kopi hitam (tanpa tambahan apa pun), kopi dengan susu (seperti cappuccino, latte, atau macchiato), kopi es, atau campuran kopi dengan sirup, cokelat, atau rempah-rempah lainnya. Kopi telah menjadi bagian integral dari budaya di banyak negara dan sering kali dijadikan minuman untuk memulai hari, menemani sosialisasi, atau dinikmati sebagai teman saat kamu membutuhkan waktu untuk sendiri.
Selain itu, kopi juga memiliki beragam aroma, rasa, dan keasaman yang dapat disesuaikan dengan lidah dari si penikmat kopi itu sendiri. Beberapa jenis kopi populer di dunia adalah kopi Arabika, kopi Robusta, kopi Luwak, dan masih banyak lagi. Berikut adalah perbedaan antara kopi Robusta dan Arabika:
1. Tanaman
Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Arabika (Coffea arabica) berasal dari spesies tanaman yang berbeda. Robusta tumbuh dengan baik di daerah dengan iklim lebih panas, sementara Arabika lebih cocok untuk tumbuh di daerah dengan iklim yang lebih sejuk.
2. Rasa
Arabika umumnya memiliki rasa yang lebih halus dan kompleks daripada Robusta. Arabika sering memiliki rasa buah-buahan, bunga, cokelat, atau rasa karamel yang khas. Di sisi lain, Robusta cenderung memiliki rasa yang lebih kuat, pahit, dan tanah.
3. Keasaman
Arabika memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan Robusta. Keasaman yang lebih tinggi memberikan Arabika karakteristik rasa yang lebih cerah dan menyegarkan.
4. Kafein
Robusta mengandung lebih banyak kafein daripada Arabika. Kandungan kafein dalam biji Robusta bisa mencapai dua kali lipat dari Arabika. Kandungan kafein yang tinggi dalam Robusta memberikan minuman kopi tersebut rasa yang lebih pahit dan efek merangsang yang lebih kuat.
5. Kualitas
Secara umum, Arabika dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada Robusta. Arabika biasanya dihargai lebih mahal dan dianggap sebagai kopi premium karena rasa dan aroma yang lebih baik. Di sisi lain, Robusta sering digunakan dalam campuran kopi dan kopi instan.
Kopi juga diketahui mengandung kafein, yang merupakan zat stimulan yang memberikan efek merangsang pada sistem saraf. Kandungan kafein dalam kopi dapat bervariasi tergantung pada jenis kopi dan metode pembuatannya.
Selama bertahun-tahun, kopi telah menjadi minuman yang populer di seluruh dunia dan menjadi subjek penelitian dan eksperimen dalam industri dan budaya kopi. Banyak orang menikmati kopi tidak hanya karena rasanya yang khas, tetapi juga sebagai cara untuk bersantai, meningkatkan fokus, atau bersosialisasi. Sampai seorang penyanyi Landon Pig juga ikut menciptakan lagu yang berjudul “Fallin In Love at A Coffee Shop” seseorang yang jatuh cinta pada pandangan pertama di sebuah coffee shop.