1. Lifestyle
  2. Pertama di Dunia, Skotlandia Sediakan Pembalut Gratis bagi Perempuan Tidak Mampu
Lifestyle

Pertama di Dunia, Skotlandia Sediakan Pembalut Gratis bagi Perempuan Tidak Mampu

Pertama di Dunia, Skotlandia Sediakan Pembalut Gratis bagi Perempuan Tidak Mampu

Ilustrasi Pantyliner untuk Wanita

Ladiestory.id - Skotlandia menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan pembalut atau produk menstruasi untuk perempuan. Negara itu baru saja mengesahkan undang-undang mengenai penyediaan produk pembalut untuk siapa saja yang membutuhkan. 

Melansir Time, keputusan ini mulai berlaku pada 15 Agustus 2022, meski parlemen Skotlandia sudah menyetujui undang-undang tersebut pada 2020.

Produk menstruasi nantinya akan disediakan di berbagai lokasi, seperti tempat-tempat pendidikan, kafe, dan fasilitas komunitas lainnya. Tersedia juga aplikasi yang dapat digunakan untuk menemukan tempat penyediaan produk terdekat.

Alasan Dibalik Pengesahan Undang-undang

Seorang aktivis mengatakan, undang-undang tersebut melindungi hak asasi manusia yang mendasar dan menghilangkan stigma masyarakat. Secara global, sekitar 500 juta perempuan mengalami menstruasi saat hidup dalam kemiskinan. Mereka tidak mampu untuk membeli produk menstruasi karena kendala keuangan.

Hal tersebut berimbas pada kesehatan, karena perempuan yang menstruasi sering terpaksa menggunakan barang-barang darurat yang tidak memadai. Di banyak negara miskin, diperkirakan separuh dari semua perempuan dan anak perempuan terkadang terpaksa menggunakan barang-barang seperti kain lap, rumput, dan kertas. 

Masalahnya, tidak hanya terbatas pada negara-negara miskin, dua pertiga dari 16,9 juta perempuan berpenghasilan rendah di AS tidak mampu membeli produk menstruasi pada tahun lalu. Itulah mengapa hukum produk periode Skotlandia sangat penting, kata aktivis dan legislator. 

“Ini tentang menunjukkan, melalui politik praktis, bahwa kita dapat membuat perbedaan, dan bahwa perempuan, anak perempuan, dan orang yang menstruasi dapat merasa dihargai,” kata Monica Lennon, anggota parlemen di Skotlandia yang berkampanye untuk undang-undang tersebut.

Saat melakukan penelitian awal tentang masalah ini pada 2016, Lennon mengatakan, dia terkejut menemukan bahwa perempuan Skotlandia menggunakan kertas toilet atau kain lap. Bahkan, mereka bolos sekolah dan pekerjaan karena tidak mampu membeli produk menstruasi. 

“Menstruasi itu normal,” katanya.

 “Dan tidak seorang pun boleh dibuat merasa malu, atau merasa itu kotor dan perlu disembunyikan,” pungkasnya.
 
Tujuan Lennon adalah untuk menghilangkan semua hambatan bagi masyarakat yang mengalami menstruasi.

Pada 2019, sebuah survei terhadap seribu anak perempuan di Inggris menemukan bahwa lebih banyak siswa yang bolos sekolah karena suatu menstruasi daripada flu atau liburan.

Bukan hanya Skotlandia, Selandia Baru meluncurkan produk menstruasi gratis di semua sekolah pada 2021.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel