Ladiestory.id - Dalam merayakan Hari Internet Aman Dunia (Safer Internet Day) yang jatuh pada bulan Februari ini, TikTok meluncuran "Pusat Literasi Digital" yang tersedia di dalam aplikasi (in-app), Jumat (25/2/22).
Bersamaan dengan peluncuran Pusat Literasi Digital ini, TikTok berkolaborasi dengan Yayasan Semai Jiwa Amini atau yang dikenal dengan SEJIWA Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada keselamatan dan perlindungan generasi muda pada lingkup digital, untuk mendorong pemanfaatan fitur keamanan yang tersedia pada aplikasi untuk melindungi diri mereka dan orang lain secara daring (online), selagi menikmati pengalaman di dunia maya.
Pusat Literasi Digital ini berfungsi sebagai portal satu atap yang berisi semua inisiatif edukasi TikTok seputar kesehatan mental, kesehatan siber, keselamatan pengguna, tantangan yang berpotensi berbahaya, dan topik terkait literasi digital lainnya.
Pusat ini juga akan menghadirkan berbagai tips menarik seputar literasi digital mulai dari video, kuis, dan konten edukasi berbasis skenario. Sumber daya yang disediakan ini dirancang untuk memberdayakan pengguna untuk lebih cerdas dalam menanggapi konten online yang beredar sebelum ikut terlibat.
Selain itu, sumber daya ini juga ingin melengkapi pengguna dengan sarana untuk mengenali serta melaporkan konten yang tidak sesuai apabila mereka menemukan konten sejenis di platform TikTok.
Kolaborasi TikTok Indonesia dengan SEJIWA untuk Dorong Literasi Digital
Sebagai bagian dari peluncuran Pusat Literasi Digital, TikTok bersama SEJIWA mengadakan sesi livestream di TikTok LIVE pada 24 Februari 2022 lalu di akun resmi SEJIWA. Mengangkat topik "Upaya Pencegahan Aksi Tantangan Berbahaya di Platform Digital", sesi livestream ini dihadiri oleh sejumlah narasumber, antara lain Faris Mufid selaku Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia, Diena Haryana selaku Founder dari SEJIWA Foundation, serta kreator TikTok untuk bidang edukasi, Eva Fatma.
Sesi livestream bersama SEJIWA ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ragam tantangan berbahaya yang banyak bermunculan di platform digital belakangan ini, antara lain 'tantangan makan cabai' dan 'tantangan malaikat maut' di mana banyak remaja berlomba mengunggah konten untuk menghentikan truk di tengah jalan.
Keempat narasumber yang berpartisipasi dalam sesi livestream ini juga mengedukasi para orang tua, guru dan pihak terkait akan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi generasi muda dari risiko tantangan berbahaya.
Untuk membantu mengomunikasikan tentang tantangan berbahaya kepada masyarakat luas, SEJIWA bersama sejumlah kreator TikTok seperti Femia, Salwa, dan Rizal juga menghadirkan konten seputar proses empat langkah bertajuk "Stop-Pikirkan-Putuskan-
Upaya berkelanjutan TikTok untuk ciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman bersama
Sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan akses ke sumber daya literasi digital, TikTok turut memperkuat langkah dalam melawan tantangan online yang berpotensi membahayakan pengguna.
Langkah tersebut antara lain dengan menghadirkan teknologi yang langsung memperingati tim keamanan jika terjadi lonjakan pelanggaran konten yang berkaitan dengan tagar tertentu, serta inisiatif pengaturan privasi yang membatasi penggunaan aplikasi untuk pengguna di bawah usia 16 tahun demi menciptakan pengalaman yang sesuai dengan usia pengguna. Informasi lebih lanjut mengenai inisiatif ini dapat diakses melalui Pusat Keamanan TikTok.