Ladiestory.id - Campaign merayakan peringatan 3 tahun penerapan metode remote working atau bekerja dari jauh. Sejak 11 Juni 2020, Campaign telah berhasil mengubah cara kerja menjadi tanpa tatap muka. Keputusan ini bertujuan untuk mencapai efisiensi dan penghematan operasional guna memastikan kelangsungan perusahaan.
Manfaat efisiensi sangat terasa tatkala karyawan memaksimalkan teknologi seperti Slack, Google Workspace, dan Jira. Aplikasi-aplikasi tersebut memungkinkan para karyawan bekerja langsung secara digital tanpa harus menggunakan kertas. Cara kerja ini menghilangkan kebutuhan akan kertas dan alat tulis kantor yang berpotensi menambah pengeluaran keuangan dan menimbulkan sampah.
Selain itu, Campaign terus beradaptasi dengan teknologi terbaru. Mereka telah mengintegrasikan kecerdasan buatan berupa Artificial Intelligence (AI), seperti ChatGPT, ke dalam alur kerja sehari-hari.
Dengan bantuan ChatGPT, karyawan Campaign dapat menghemat waktu, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat kreativitas. Teknologi ini membantu dalam produksi konten, diskusi ide, serta pemecahan masalah.
Cara kerja berbasis teknologi juga berhasil memperluas lapangan pekerjaan dengan merekrut karyawan dari seluruh pelosok Indonesia tanpa harus datang ke Jakarta. Proses perekrutan dilakukan secara online menggunakan aplikasi yang dapat diakses dari mana saja.
Tim HR Campaign menggunakan software TestGorilla untuk melakukan tes calon karyawan. Menurut Indah Aprianti, People Manager Campaign, proses perekrutan secara online jauh lebih cepat dibandingkan pertemuan langsung karena tidak lagi membutuhkan kedatangan calon karyawan ke kantor.
“Tahap interview biasanya bisa sampai dua minggu, yakni bertemu HR, user, dan direksi. Kalau di Campaign, proses itu bisa di-cut jadi satu minggu saja,” ujarnya.
Dengan sistem online ini, tim HR Campaign juga sering menerima aplikasi dari calon karyawan dari luar Jakarta hingga luar negeri. Saat ini, karyawan Campaign tersebar di 21 kota dari 3 negara dan 5 zona waktu berbeda.
William Gondokusumo, Founder dan CEO Campaign, menyadari bahwa setengah dari karyawannya tinggal di luar Jakarta. Banyak dari mereka memiliki tanggung jawab pribadi, seperti mengurus anak atau orang tua, sehingga mereka memilih untuk tinggal di kampung halaman mereka.
Hal ini semakin menguatkan keputusan Campaign untuk menjadikan remote working sebagai metode kerja utama, sebagai bentuk penghargaan terhadap kebutuhan dan keseimbangan kehidupan karyawan.
“Sungguh luar biasa melihat keputusan ini telah mengubah tak hanya budaya kerja, tapi juga meningkatkan produktivitas, serta kesejahteraan individu secara menyeluruh. Kami akan terus berkomitmen dengan metode ini dan terus menerapkan inovasi teknologi,” ujarnya.
Salah satu karyawan yang menikmati kerja dari jauh adalah Intan Siagian, Program Manager Campaign. Intan, seorang anak muda asal Sumatera, awalnya menganggap Jakarta sebagai tempat terbaik untuk mencari pengalaman dan kesempatan. Namun, dengan bekerja di Campaign dari jauh, kini Intan tidak perlu meninggalkan kampung halamannya untuk mencari penghasilan.
“Dengan remote working, saya dapat kembali ke Medan dan dekat dengan keluarga. Hal ini merupakan kesempatan yang sangat berharga di tengah situasi yang serba tidak pasti. Campaign menerapkan prinsip well-being yang baik bagi karyawannya,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, metode kerja remote working tidak hanya menguntungkan dalam hal efisiensi waktu dan produktivitas, tapi juga juga berkontribusi terhadap lingkungan. Dengan mengurangi perjalanan kendaraan setiap hari, Campaign telah mengurangi emisi kendaraan sebanyak 22.810 kg CO2 di tahun pertama. Campaign berharap dapat menjadi model dan inspirasi bagi perusahaan lain untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam lingkungan kerja.