1. Health
  2. Perempuan Wajib Tahu! Ini Tanda Gejala dan Faktor Risiko Endometriosis
Health

Perempuan Wajib Tahu! Ini Tanda Gejala dan Faktor Risiko Endometriosis

Perempuan Wajib Tahu! Ini Tanda Gejala dan Faktor Risiko Endometriosis

Ilustrasi Rahim. (Freepik.com)

Ladiestory.id - Endometriosis adalah penyakit kronis progresif yang menyebabkan nyeri dan sakit, yang disebabkan karena adanya jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim yang tumbuh di luar rahim. Jaringan endometriosis bersifat seperti lapisan di dalam rahim yang bisa menebal, rusak, dan berdarah setiap kali siklus menstruasi terjadi.

Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, Subsp. FER, MSc., Spesialis Kebidanan dan Kandungan serta staf pengajar FKUI-RSCM menjelaskan bahwa endometriosis masih menjadi masalah besar khusunya bagi perempuan di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah karena keterlambatan diagnosa yang bisa berlangsung pada tahun ke-6 hingga 8.

Endometriosis menyebabkan tingginya angka morbiditas, ketidakhadiran, dan biaya sosial ekonomi, serta pada kualitas hidup, pendidikan, tingkat kepercayaan diri dan kesuburan pada perempuan (fertilitas).

Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG, Subsp. FER, MSc,. (Ladiestory.id / Bulan Maghfira)

 

“Oleh sebab itu, perlu dipahami beberapa tanda gejala dari Endometriosis. Gejala utamanya adalah nyeri panggul yang dikaitkan dengan periode menstruasi. Nyeri ini akan meningkat seiring berjalannya waktu jika tidak mendapat pengobatan yang tepat,” ujar dr. Kanadi.

“Selain itu, tanda dan gejala yang juga perlu diperhatikan seperti nyeri pelvik kronik, dispareunia dalam, keluhan intestinal siklik, dan kurang subur. Gejala dapat timbul pada 40% pasien, dan rasa nyeri bervariasi tergantung pada tempat terjadinya endometriosis,” lanjut dr. Kanadi.

Lebih lanjut, dr. Kanadi juga  menjelaskan mengenai nyeri yang dimaksud dalam endometriosis dapat berupa nyeri saat haid (dismenorea), nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia), nyeri saat berkemih (disuria), nyeri saat buang air besar (diskezia), nyeri perut bagian bawah, serta nyeri panggul.

Pada umumnya, pasien endometriosis kerap kali mengeluhkan nyeri berdenyut dan menjalah hingga ke tungkai, serta nyeri pada rektum dan adanya sensasi perut seperti ditarik ke bawah.

“Mereka yang memiliki faktor risiko seperti belum pernah melahirkan, menstruasi usia dini, menopause di usia lanjut, siklus menstruasi yang pendek yaitu maksimal 27 hari, memiliki tingkat ekstrogen tinggi, dan punya kelainan saluran produksi, perlu melakukan pemeriksaan rutin terkait endometriosis,” terang dr. Kanadi.

“Hal ini karena mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami Endometriosis di kemudian hari, karena jika tidak diobati dengan tepat, perempuan akan berisiko mengalami komplikasi seperti infertilitas dan kanker ovarium,” lanjut dr. Kanadi.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel