Ladiestory.id - Setiap negara pasti memiliki budayanya masing-masing. Salah satu budaya yang sedang disoroti oleh masyarakat Indonesia adalah budaya dari Korea Selatan. Hal ini karena adanya pengaruh hallyu wave atau gelombang Korea, yang dibawa oleh K-Drama maupun K-Pop.
Perlu diketahui, budaya mandi anatara Korea Selatan dan Indonesia memiliki beberapa perbedaan. Salah satu yang memengaruhi perbedaan ini adalah musim. Pasalnya, di Negeri Ginseng terdapat empat musim, yakni musim gugur, musim panas, musim semi, dan musim dingin.
Hal ini dijelaskan secara lengkap di kanal YouTube Rosa Kis. Ia merupakan konten creator asli Korea Selatan yang pernah tinggal di Indonesia.
Dalam video yang bertajuk “Perbedaan Budaya Mandi Korea & Indonesia”, Rosa Kis bersama dengan dua temannya, yakni Adeline dan Amel, membahas perbedaan tersebut. Yuk ketahui beberapa perbedaan budaya mandi di Korea Selatan dan di Indonesia
Waktu Mandi
Mandi merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh semua orang. Namun uniknya, orang Korea Selatan disebut jarang mandi. Lebih tepatnya, mereka memiliki jadwal untuk mandi, seperti mandi sehari sekali, di pagi hari saja atau di malam hari saja.
Sedangkan budaya mandi di Indonesia dilakukan di pagi dan sore hari. Setidaknya orang Indonesia mandi minimal 2 hari sekali.
Budaya jarang mandi di Korea Selatan disebabkan beberapa alasan, salah satunya adalah "shower" atau "mogyok". Kedua ini merupakan kedua hal yang berbeda.
Orang Korea Selatan menganggap shower sebagai mandi tanpa keramas. Sedangkan mogyok adalah mandi atau berendam di pemandian umum. Biasanya mogyok juga dilakukan dengan menggosok daki-daki kulit dan keramas.
"Jadi kalau shower tu cuma badan doang. Cuma 5 menit 10 menit kan cukup ya bersihin keringet," jelas Rosakis.
Alasan lain orang Korea Selatan jarang mandi adalah cuaca dingin. Bahkan, jika mereka tidak keluar rumah sama sekali, orang Korea Selatan tidak mandi sama sekali hingga 3 hari.
Mengingat, keringat orang Korea Selatan tidak bau seperti pada umumnya. Menurut orang Korea Selatan, mandi terlalu sering menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan cepat keriput.
Pemakaian Handuk
Jika berlibur di Korea Selatan, jangan kaget jika di hotel menyediakan handuk kecil dalam jumlah banyak. Mereka biasanya menggulung handuk dan menyusun di dalam rak.
Hal ini disebabkan orang Korea Selatan menggunakan handuk sekali pakai. Mereka mengganggap handuk yang sudah terpakai (meskipun baru sekali) adalah handuk kotor.
Namun berbeda di Indonesia, yang menggunakan handuk besar. Bahkan orang Indonesia cenderung menggunakan handuk tersebut dalam beberapa kali pemakaian sebelum akhirnya dicuci.
Sikat Gigi
Pecinta drama Korea pasti tidak asing melihat scene gosok gigi. Bahkan, mereka sering menggosok gigi, terutama usai makan. Lebih mengejutkannya lagi, mereka bisa gosok gigi sembari melakukan berbagai aktivitas.
Ya, orang Korea Selatan bahkan sering membawa sikat gigi dan pasta gigi saat berpergian. Sebab mereka akan menyikat gigi usai makan.
Hal ini, dikarenakan anak kecil di Korea Selatan sudah dibiasakan untuk pergi ke dokter gigi. Sehingga dokter gigi di sana sudah mendoktrin dan mengajari tentang cara sikat gigi yang benar, yakni 3-3-3. Artinya, gosok gigi sehari 3 kali setelah makan, 3 menit setelah makan, dan sikat gigi selama 3 menit.
Sedangkan, budaya sikat gigi di Indonesia biasanya dilakukan bangun tidur, saat mandi, dan sebelum tidur. Bahkan budaya sikat gigi di Indonesia pun dilakukan di kamar mandi atau wastafel. Sebab busa dari pasta gigi akan belepotan, tidak seperti orang Korea Selatan yang bisa rapi dalam sikat gigi.