1. Health
  2. Peran Tenaga Kesehatan dalam Menyukseskan Program Nasional Imunisasi HPV
Health

Peran Tenaga Kesehatan dalam Menyukseskan Program Nasional Imunisasi HPV

Peran Tenaga Kesehatan dalam Menyukseskan Program Nasional Imunisasi HPV

Ilustrasi mengalami kanker serviks. (Pixabay)

Ladiestory.id - Data Globocan 2020 menunjukkan terdapat 36.633 kasus baru kanker serviks (kanker leher rahim) dengan kematian diperkirakan sebanyak 21.003 orang per tahun di Indoneisa. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat 100 kasus baru dan 57 wanita meninggal akibat kanker leher rahim setiap hari-nya.

Sebagai upaya untuk menekan laju kasus kanker serviks, pemerintah Indonesia memulai pelaksanaan program introduksi imunisasi HPV sejak tahun 2016, yang diikuti dengan perluasan cakupan imunisasi HPV secara nasional pada program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Agustus 2023.

Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk memperluas cakupan imunisasi HPV menjadi skala nasional yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1930/2022 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine Tahun 2022-2023.

Menyadari pentingnya edukasi kanker serviks bagi masyarakat, Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan PB IDI serta organisasi profesi lintas sektoral mengadakan HPV Vaccine Confidence Workshop 2023 untuk mendukung tenaga kesehatan di Indonesia dengan target peserta dokter umum, dokter anak, bidan dan perawat yang bertugas di garda terdepan dalam melaksanakan program imunisasi HPV.

Ketua ITAGI, Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) menjelaskan, mempertimbangkan tingginya beban penyakit kanker serviks dan hoaks yang beredar terkait vaksin HPV, maka diperlukan suatu edukasi dan informasi terkait penyakit, pemberian imunisasi, dan keamanan vaksin HPV untuk keberhasilan program imunisasi HPV dalam program BIAS.

"Dengan memberikan update informasi mengenai epidemiologi, beban penyakit HPV, manfaat pemberian imunisasi HPV, aspek keamanan vaksin HPV, teknik edukasi dan komunikasi yang efektif terkait imunisasi HPV, serta cara antisipasi hoaks diharapkan workshop ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ilmu bagi tenaga kesehatan dalam penyelenggaraan program imunisasi nasional HPV," ujarnya.

Direktur Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Prima Yosephine, MKM, mengatakan, peran tenaga kesehatan dalam kesuksesan Program Imunisasi Nasional HPV merupakan bagian yang penting.

"Saat ini, beban kanker serviks di Indonesia sangat besar dan program imunisasi nasional HPV dapat membuat pencegahan kanker serviks menjadi lebih efektif. Peran tenaga kesehatan sangat penting untuk menyukseskan program imunisasi nasional tersebut. Tenaga kesehatan dapat berperan dalam berkoordinasi dengan lintas sektor di masing-masing daerah, seperti guru dan orang tua murid, untuk memberikan informasi terkait pentingnya imunisasi HPV. Setelah program imunisasi dijalankan, tenaga kesehatan juga berperan dalam melakukan monitoring capaian imunisasi untuk evaluasi kesuksesan program kedepannya," paparnya.

HPV Vaccine Confidence Workshop 2023 dilaksanakan sebanyak 3 kali yang dibagi berdasarkan 3 daerah/region, yaitu (1) region 1: Jawa Barat, DIY dan Sumatera pada tanggal 15 Juli 2023, (2) region 2: Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara dan Bali pada tanggal 29 Juli 2023, dan (3) region 3: Jawa Tengah, Banten, DKI dan Kalimantan, pada 5 Agustus 2023.

Para narasumber yang hadir dalam workshop ini merupakan para ahli dari lintas sektor yang terdiri dari PB-IDI, PP IDAI, Kemenkes RI, PP-POGI, ITAGI, Komnas PP-KIPI dan Komda PP KIPI. Workshop ini merupakan bentuk edukasi tenaga kesehatan yang dilakukan oleh ITAGI yang berkerjasama dengan PT. Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel