Ladiestory.id - Salah satu gangguan tidur manusia adalah sleepwalking. Dalam dunia medis, kondisi ini sering disebut somnambulism atau penderita berjalan hingga mampu melakukan aktivitas dalam keadaan tidur. Kondisi ini cukup membahayakan pasalnya seseorang bisa saja keluar rumah dalam kondisi tertidur. Oleh sebab itu, yuk ketahui penyebab sleepwalking.
Stres dan Rasa Cemas
Penyebab pertama seseorang mengalami sleepwalking lantaran memiliki rasa cemas dan stres. Kedua perasaan ini cenderung akan mengganggu istirahat pada malam hari. Tak heran, jika pada siang hari seseorang merasakan stres akibat belajar atau pun bekerja. Sehingga, rasa stres ini ikut terbawa sampai pada malam akhirnya.
Maka, kamu akan terbayang-bayang rasa stres dan kepikiran. Hal ini membuat tidur menjadi tidak berkualitas dan berkuantitas. Hal senada pun telah disampaikan oleh beberapa ilmuwan. Mereka mengatakan, seseorang yang mengalami stress pada siang hari cenderung akan mengalami sleepwalking atau tidur berjalan.
Sementara, satu studi melakukan penelitian pada 193 di klinik. Salah satu pasien yang sedang merasakan stres berat, maka ia akan mengalami sleepwalking pada malam harinya. Meski begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir stres tersebut. Kamu bisa melakukan olahraga secara teratur, mengurangi minuman kafein, dan melakukan latihan pernapasan.
Kurang Tidur
Saat orang mengalami kekurangan tidur, maka akan lebih rentan mengalami sleepwalking. Hal ini pun sudah diteliti oleh para peneliti. Mereka menganalisis otak orang yang kurang tidur dengan cara dipindai MRI. Rupanya, mereka yang tidak memiliki waktu atau kuantitas tidur cukup mengalami sleepwalking.
Migrain
Migrain merupakan sebuah kondisi kepala sakit, namun hanya sebagian saja. Penderita penyakit ini, terutama migrain kronis akan sering mengalami gangguan tidur sleepwalking. Bahkan pada 2015, beberapa ilmuan melakukan wawancara terhadap 100 pasien.
Mereka yang memiliki penyakit migrain mengalami sleepwalking secara instens atau bahkan rutin. Para peneliti itu menemukan hubungan yang kuat antara tidur berjalan dan sakit kepala, terutama migrain.
Demam
Orang yang sedang menderita demam juga rentan mengalami sleepwalking. Pasalnya, saat demam terutama suhu tubuh tinggi, maka orang tersebut akan mengalami ngigau. Kondisi ini yang membuat seseorang mengalami gangguan tidur tersebut. Bahkan, saat demam, terkadang orang akan bermimpi buruk.
Kemudian, mereka akan berusaha untuk berjalan dan lari. Namun, hal tersebut benar-benar terjadi, yakni dengan kondisi sleepwalking.
Gangguan Pernapasan
Memiliki gangguan pernapasan juga bisa membuat seseorang mengalami sleepwalking. Gangguan pernapasan tersebut lebih sering disebut apnea. Kondisi ini merupakan gangguan yang membuat napas seseorang berhenti dalam waktu yang singkat saat tidur.
Biasanya gangguan pernapasan ini didapat lantaran merasa kelelahan di siang hari. Yang kemungkinan bisa mengakibatkan darah tinggi, stroke, hingga penyakit jantung. Saat seseorang mengidap penyakit pernapasan ini secara kronis, maka akan lebih rentan untuk mengalami sleepwalking.
Selain apnea, gangguan pernapasan asma juga bisa membuat anak-anak mengalami sleepwalking. Pasalnya, saat sang anak mengalami asma, maka kuantitas dan kualitas tidur akan terganggu. Inilah yang bisa memicu sleepwalking.
GERD
GERD merupakan penyakit refluks gastroesofageal yang merupakan kondisi isi perut naik ke kerongkongan. Kondisi ini membuat sensasi seperti terbakar dan tidak nyaman.
Biasanya, kondisi GERD akan kambuh pada malam hari. Saat itu, kamu akan rentan mengalami sleepwalking. Pasalnya, penyakit GERD mampu membuat seseorang merasa kelelahan hingga mengganggu kuantitas serta kualitas tidur. Kondisi ini akan mengakibatkan sleepwalking.