Ladiestory.id - YouTuber Ria Ricis dan Teuku Ryan baru saja dikaruniai anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan pada Selasa (26/7/2022). Ricis, sapaan akrabnya, dikabarkan melahirkan dengan proses caesar lantaran kondisi darurat dimana air ketuban habis atau biasa dikenal dengan istilah oligohidramnion.
Lantas apa itu air ketuban habis atau oligohidramnion? Simak penjelasan penyebab dan pencegahan akibat kekurangan air ketuban atau oligohidramnion yang dapat dilakukan bagi ibu hamil berikut.
Peran Air Ketuban bagi Ibu dan Bayi
Air ketuban memiliki peran penting untuk melindungi janin selama berada dalam kandungan. Ketika volume air ketuban mencukupi, maka dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi agar semakin optimal. Namun, tak jarang ibu hamil menghadapi masalah ketika air ketuban sedikit atau dalam istrilah medisnya yakni oligohidramnion.
Oligohidramnion adalah salah satu masalah kehamilan yang ditandai dengan kurangnya atau sedikitnya jumlah air ketuban. Situasi ini dapat disebabkan karena terjadi penurunan cairan amnion yang mengeliligi janin didalam dinding rahim.
Pahami Air Ketuban Sesuai Usia Kehamilan
Air ketuban memiliki peran sebagai tempat perlindungan yang nyaman bagi janin yang terkandung di dalam rahim. Maka dari itu, ibu tidak boleh menyepelekan jumlah atau volume air ketuban hingga jumlah batas normal.
Volume air ketuban yang normal biasanya berada dalam kisaran 60 ml ketika usia kehamilan berada pada minggu ke-12. Sedangkan, pada minggu ke-16 jumlah air ketuban berkisar 400-1.200 ml.
Ibu hamil juga perlu memeriksakan menggunakan ultrasonografi (USG), sehingga jumlah kadar air ketuban dapat diketahui secara detail.
Ciri-ciri Ibu Hamil yang Miliki Air Ketuban Sedikit
Dilansir Baby Centre, ibu hamil yang memiliki jumlah atau volume air ketuban sedikit biasanya dapat dilihat dari bobot janin dalam kandungan yang lebih kecil. Secara fisik, hal ini dapat dilihat dari bentuk perut ibu hamil yang kecil sehingga tidak sesuai dengan usia kehamilannya sekarang.
Ciri-ciri lainnya ibu hamil yang memiliki air ketuban sedikit ialah kondisi detak jantung janin melemah, tekanan darah tidak stabil, air ketuban merembes secara terus-menerus dari vagina, hingga pergerakan janin berkurang atau tidak aktif lagi.
Jika ibu hamil memasuki hari perkiraan lahir, maka dokter agar segera mengambil tindakan tepat agar kondisi bayi dan ibu dapat sehat dan selamat.
Faktor Ibu Hamil Alami Air Ketuban Sedikit/Oligohidramnion
Jumlah air ketuban yang dialami oleh ibu hamil jelas berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam masa kehamilan, ibu hamil juga harus rutin memeriksakan kandungannya kepada dokter spesialis kandungan secara rutin.
Salah satu faktor penyebab ibu hamil mengalami air ketuban sedikit ialah karena mengalami gangguan kesehatan, komplikasi atau dikarenakan hal lain, seperti tekanan darah tinggi, preeklampsia, diabetes, hingga dehidrasi akibat kurang minum air putih.
Dilansir American Pregnancy, kurangnya air ketuban juga dapat disebabkan beberapa faktor, seperti:
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Usia kehamilan melewati batas normal sehingga menurunkan fungsi dan kinerja plasenta.
- Adanya kebocoran atau dinding ketuban pecah, sehingga cairan ketuban banyak keluar dari dinding rahim.
- Timbulnya masalah pada plasenta yang berakibat buruk pada janin.
- Kondisi buruk plasenta yang tidak memberikan nutrisi yang cukup pada janin dalam kandungan.
- Adanya masalah pada saluran kemih atau organ ginjal janin dalam kandungan sehingga produksi air seni menjadi lebih sedikit.
Pencegahan Air Ketuban Sedikit pada Ibu Hamil
Agar ibu dan bayi dalam kandungan dapat sehat dan lahir dengan selamat, maka ibu harus perbanyak istirahat dan menghindari stress, perbanyak minum air saat hamil, infus amino atau menambah cairan ke dalam kantung ketuban, hingga melakukan proses persalinan segera jika ibu hamil perlu mendapatkan persalinan khusus bahkan lebih cepat dari tanggal kelahiran yang telah diperkirakan.