Ladiestory.id - Hampir setiap orang pernah merasakan anyang-anyangan. Disuria atau anyang-anyangan adalah masalah sering buang air kecil yang tidak tuntas dan dibarengi rasa nyeri atau terbakar.
Tentu saja anyang-anyangan menganggu aktivitas seseorang. Karena orang tersebut akan mondar-mandir ke kamar mandi untuk buang air kecil yang sedikit. Lama kelamaan, orang tersebut akan merasakan sakit saat buang air kecil.
Jika tidak ditangani, maka kondisi ini akan menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Oleh sebab itu, ketahui penyebab seseorang mengalami anyang-anyangan.
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Salah satu penyebab anyang-anyangan adalah infeksi salurah kemih (ISK). Bahkan ISK menjadi penyebab utama seseorang mengalami anyang-anyangan. ISK sendiri disebabkan bakteri yang menumpuk. Bakteri ini berkumpul di saluran kencing yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Salah satu penyebab ISK adalah menahan kencing dalam jangka panjang. Saat seseorang menahan kencing, maka bakteri di dalam kencing itu tidak akan segera dibuang. Itulah yang akan menyebabkan bakteri menumpuk di salurah kemih dan berujung infeksi.
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyebab lain seseorang mengalami anyang-anyangan adalah penyakit menular seksual atau infeksi menular seksual. Penyakit yang tergolong PMS atau IMS adalah klamidia, gonore, dan herpes. Ketiga penyakit ini bisa memengaruhi saluran kemih. Hingga pada akhrinya, seseorang akan mengalami anyang-anyangan.
Selain anyang-anyangan, PMS juga disertai gejala lain. Seperti gatal, sensasi terbakar, keputihan abnormal, nyeri saat buang air kecil, dan munculnya lepuhan atau luka
Sensitif Bahan Kimia
Seseorang mengalami anyang-anyangan juga bisa disebabkan karena sensitif terhadap bahan kimia. Biasanya, wanita kerap menggunakan berbagai produk berbahan kimia. Seperti di antaranya wewangian untuk organ intim, semprotan vagina, pelumas, hingga kertas toilet beraroma. Perlu diketahui, produk yang mengandung bahan kimia bisa menimbulkan iritasi.
Nantinya, iritasi itulah yang akan membuat seseorang mengalami anyang-anyang. Selain itu, sensitifitas terhadap bahan kimia juga bisa dirasakan dengan adanya gatal, kemerahan, pembengkakan, dan iritasi kulit di sekitar alat kelamin.
Batu Ginjal
Anyang-anyangan tak selalu selalu berhubungan dengan daerah kewanitaan. Namun, sensasi terasa seperti mau kencing itu bisa disebabkan karena batu ginjal. Batu ginjal merupakan kumpulan bahan yang menumpuk.
Lantas kumpulan bahan itu membentuk batu di dalam atau pun disekitar ginjal. Sehingga, itulah yang biasanya disebut batu ginjal. Sementara, kumpulan bahan yang dimaksud merupakan kalsium atau asam urat yang menumpuk.
Kista Ovarium
Saat seseorang mengalami anyang-anyangan, maka ia perlu waspada. Pasalnya, anyang-anyangan bisa menjadi salah satu indikasi kamu mengalami penyakit kista ovarium. Tak jauh berbeda dengan batu ginjal, kista ovarium merupakan pengumpulan bahan di luar kandung kemih. Kumpulan ini dapat menekan hingga menyebabkan nyeri seperti saat buang air kecil.
Kista ovarium termasuk dalam penyakit yang lumayan berbahaya dan bisa berkembang secara cepat. Pasalnya, jika tidak segera ditangani, kista itu bisa berkembang hingga ke kedua ovarium.
Kanker Kandung Kemih
Anyang-anyangan bisa mengindikasikan bahwa kamu mengidap penyakit kanker kandung kemih. Sensasi seperti ingin kencing ini akan dirasa beriringan dengan perkembangan sel kanker di kandung kemih. Namun, anyang-anyangan bukanlah gejala awal dari penyakit ini.
Obat-obatan Tertentu
Tak perlu khawatir, anyang-anyangan tak selalu mengindikasikan seseorang mengidap sesuatu penyakit. Anyang-anyangan dapat timbul saat seseorang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Obat yang dikonsumsi bisa jadi membuat iritasi hingga jaringan kandung kemih menjadi meradang. Hal itulah yang biasanya memicu anyang-anyangan.
Jika anyang-anyangan terjadi bebarengan dengan kamu mengonsumsi obat, sebaikan konsultasikan ke dokter. Nantinya, dokter akan memeriksa apakah benar anyang-anyangan itu disebabkan karena obat atau bukan. Jika benar karena obat, biasanya dokter akan menghentikan resep dan mengganti dengan obat yang lain.