1. Health
  2. Waspada, 5 Penyakit Ini Berisiko Timbul Usai Rayakan Lebaran
Health

Waspada, 5 Penyakit Ini Berisiko Timbul Usai Rayakan Lebaran

Waspada, 5 Penyakit Ini Berisiko Timbul Usai Rayakan Lebaran

Ilustrasi penyakit setelah lebaran. (Special)

Ladiestory.id - Lebaran menjadi hari raya yang paling ditunggu oleh umat muslim. Namun, sebaiknya hati-hati dalam perayaan tersebut dan jangan terlalu terbawa euforia. Pasalnya, banyak penyakit yang timbul usai hari raya tersebut. Hal ini disebabkan banyak makanan yang disajikan menjadi pemicu beberapa penyakit.

Berikut beberapa penyakit yang rentan timbul setelah lebaran.

Diare

Ilustrasi diare. (Special)

Salah satu penyakit yang sering menyerang usai lebaran adalah diare. Penyakit tersebut dipicu oleh makanan asam, pedas, atau bersantan, terutama yang dikonsumsi secara berlebihan.

Pasalnya, ketika hari raya Idulfitri, banyak orang yang tidak bisa mengatur pola makan dengan baik. Banyak orang yang menganggap, menyantap hidangan khas lebaran hanya satu kali dalam satu tahun. Terlebih di momen tersebut kita akan menikmati hidangan bersama berkumpul dengan keluarga.

Cara mencegah penyakit diare yang pertama adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, sehingga bakteri tidak menghinggapi makanan. Selain itu, menjaga pola makan dan makanan yang dikonsumsi. Meski nikmat, namun batasi menyantap makanan yang asam, pedas dan bersantan.

Gula Darah Tinggi

Ilustrasi gula darah tinggi. (Special)

Penyakit yang kedua ini sudah sering menjadi 'momok' bagi banyak orang, terutama orang tua saat merayakan Idufitri. Pasalnya, di hari raya tersebut tersedia berbagai kue kering khas lebaran, di antaranya nastar nanas, kaasstengels, putri salju, hingga kukis.

Seperti diketahui, makanan tersebut tinggi gula, lemak, dan kalori. Biasanya, ketika makan aneka kue kering, orang cenderung susah hanya memakan satu atau dua butir saja.

Perlu diketahui, makan dua butir nastar nanas kalorinya bisa setara satu porsi nasi putih. Jika seseorang mengonsumsi kue tersebut secara berlebihan,  maka camilan yang sekilas ringan ini bisa membuat gula darah menjadi tinggi.

Maag

Ilustrasi sakit maag. (Special)

Pada dasarnya, banyak orang yang memiliki penyakit maag yang menyerang lambung. Biasanya, maag ditandai dengan gejala nyeri ulu hati, sensasi sesak napas, muntah, mual dan kembungnya perut.

Penyebab penyakit maag yakni proses infeksi lambung oleh bakteri Helicobacter pylori atau produksi asam lambung berlebihan. Tak hanya itu, faktor lain dari penyakit maag adalah makanan dan minuman.

Penyakit maag tidak bersahabat dengan makanan pedas dan asam. Pasalnya, kedua jenis makanan tersebut mengandung gas yang bisa mencetuskan maag.

Oleh sebab itu, mengonsumsi jenis makanan pedas dan asam selama lebaran tentu bisa meningkatkan risiko maag kambuh. Terlebih, kesibukan beraktivitas ketika lebaran, yang membuat waktu makan tak teratur akan memicu penyakit tersebut.

Hipertensi

Ilustrasi pereiksa tekanan darah. (Special)

Selain gula darah naik, penyakit hipertensi juga menjadi 'momok' bagi banyak orang. Terutama bagi orang tua, penyakit ini seolah bersahabat dengan umur mereka.

Penyakit ini bisa kambuh jika seseorang terlalu banyak konsumsi makanan berlemak. Padahal, banyak makanan khas lebaran yang mengandung lemak berlebih.

Oleh sebab itu, agar tidak mengalami hipertensi usai lebaran, sebaiknya membatasi makanan tersebut. Pasalnya, jika semakin parah, hipertensi bisa membuat pengidapnya mengalami pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, hingga penglihatan buram.

Flu dan Batuk

Ilustrasi sakit flu. (Special)

Flu dan batuk menjadi penyakit yang bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Namun, penyakit tersebut juga rentan dialami orang usai merayakan Idulfitri.

Hal ini disebabkan karena minuman manis dan dingin yang sering disuguhkan saat lebran. Meskipun minuman ini menyegarkan, mengonsumsinya secara berlebihan dapat memicu batuk.

Tak hanya itu, momentum lebaran membuat seseorang lebih sering bersalaman dengan banyak orang. Meski tidak semua, namun disinilah memungkinkan seseorang terkena resiki virus flu dan batuk.

Mungkin kini beberapa keluarga atau golongan tidak menerapkan budaya bersalam-salaman. Mengingat lebaran 2022 masih dirayakan di tengah pandemi Covid-19.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel