1. Health
  2. Upaya Jaga Kesehatan, Ini Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi
Health

Upaya Jaga Kesehatan, Ini Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi

Upaya Jaga Kesehatan, Ini Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi

Ilustrasi mendapatkan vaksin booster Covid-19. (Special)

Ladiestory.id - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia. Indonesia menempati urutan keempat setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. 

Namun, 76 persen masyarakat Indonesia belum melakukan vaksinasi booster. Padahal, efektivitas vaksin menurun pasca pemberian vaksinasi primer Covid-19 seiring dengan waktu pemantauan.

Data surveilans KIPI menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 viral vektor aman sebagai primer maupun booster yang memberikan perlindungan tinggi dan konsisten setara dengan vaksin 'mRNA', bahkan pada kelompok yang lebih rentan. Melihat hal tersebut, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengadakan webinar edukasi bertajuk “Perjalanan Vaksinasi COVID-19: Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi”. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi booster di masa pandemi, termasuk kelompok masyarakat lansia, masyarakat yang memiliki komorbid dan imunokompromais. Selain itu, juga untuk mengedukasi masyarakat luas tentang keamanan vaksin Covid-19 platform Viral Vector yang dapat menjadi dasar bagi masyarakat untuk melakukan vaksinasi ketiga (booster).

Pentingnya Vaksin Bosster. (Special)

“Lebih dari 65 juta dosis vaksin Covid-19 viral vektor telah berikan di Indonesia. Hingga saat ini, data surveilans KIPI menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 viral vektor aman sebagai primer maupun booster,” ujar Hinky Hindra Irawan Satari, Ketua Komnas KIPI, dikutip dari press rilis, Senin (27/6/202).

“Manfaat yang diperoleh juga jauh lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi. Surveilans KIPI melihat keamanan vaksin dilakukan berkesinambungan untuk memastikan keamanan vaksin dalam upaya peningkatan keselamatan pasien serta menentramkan masyarakat,” lanjutnya.

Di Indonesia, pemberian dosis booster bagi lansia dapat diberikan dengan interval minimal 3 bulan setelah mendapat vaksinasi primer lengkap. Vaksinasi booster dapat dilakukan secara homolog atau heterolog menggunakan regimen vaksin yang tersedia di lapangan dan sudah mendapatkan EUA dari BPOM serta sesuai dengan rekomendasi ITAGI.

 Terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai gangguan (defisiensi) respons imun terhadap vaksinasi. Dapat diharapkan vaksin bermanfaat untuk meningkatkan respons imun setelah vaksinasi primer dua dosis.

“Vaksinasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan titer antibodi yang diinginkan untuk merespons memori untuk mengenali antigen dalam virus Covid-19” tegas Hinky.

Sementara, berdasarkan rekomendasi Kemenkes untuk kelompok komorbid, vaksinasi dapat dilakukan apabila penyakit dalam keadaan terkontrol.

“Studi dari WHO menunjukkan pada usia lanjut, vaksinasi Covid-19 dapat menurunkan kejadian penyakit berat, masuk rumah sakit, dan kematian,” ujar Sri Rezeki, Hadinegoro, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Artinya, kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan perlindungan dari Covid-19 yakni usia lanjut, komorbid dan kelompok imunokompromais selain kelompok dewasa, remaja dan anak-anak sehat. Terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai gangguan (defisiensi) respons imun terhadap vaksinasi,” sambungnya.

Vaksin booster homolog, merupakan vaksin Covid-19 yang diberikan sama dengan jenis platform vaksinasi primer. Sementara vaksinasi heterolog, merupakan pemberian vaksin booster yang berbeda platform atau vaksin dengan platform sama, tetapi berbeda merek.

Vaksin heterolog dapat diberikan untuk vaksinasi primer atau booster, disebut mix and match schedule. Rekomendasi WHO menyatakan vaksin booster heterolog merupakan vaksin yang mendapat EUL (Emergency Use Listing) WHO, yakni mRNA, viral vektor, dan protein subunit. 

“Berdasarkan data, vaksinasi booster heterolog pada vaksin CoronaVac menghasilkan respons antibodi lebih tinggi dan bertahan lebih lama dibandingkan booster homolog. Tujuan pemberian booster adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan efektivitas vaksin yang telah menurun” tutup Sri.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel