Ladiestory.id - Tidur menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Namun seiring bertambahnya usia, kebutuhan untuk istirahat menjadi berkurang. Bahkan sering kali mengorbankan dan mengabaikan jam tidur.
Hal ini sangat disayangkan karena tidur yang cukup sama pentingnya dengan makan makanan sehat atau berolahraga untuk kesehatan tubuh. Kamu harus memahami manfaat menjaga kualitas tidur yang baik dan durasi optimal per-malam yang dibutuhkan.
Meski merasa siklus istirahat yang tengah diterapkan cukup, kadang kamu mengabaikan kualitas tidur yang dirasakan. Apakah saat bangun badan menjadi lebih segar atau malah merasa badan menjadi lelah?
Manfaat Tidur dengan Durasi Cukup
Perlu diketahui, tidur lebih dari sekadar waktu untuk tubuh dan pikiran beristirahat. Bahkan saat tidur, tubuh akan tetap aktif membangun kembali otot-otot yang menumpuk karena lelahnya beraktivitas.
Tidur juga menjaga ingatan pada otak agar tetap tersimpan dengan baik. Rutinitas penting satu ini juga memberikan manfaat membantu mengatur emosi, jika kamu kekurangan jam tidur dalam satu malam saja dapat berakibat meningkatnya respon emosional dan perasaan negatif yang besar.
Tak hanya itu, manfaat tidur dengan durasi yang sesuai dapat membuat kamu menjadi lebih segar dan produktif. Sistem kerja otak dan tubuh pun akan bekerja dengan maksimal dan sesuai dengan waktunya
Durasi Tidur yang Dibutuhkan
Melansir dari Healtline Online, berikut rekomendasi durasi tidur yang baik berdasarkan usia.
Newborns (0-3 bulan): 14-17 jam
Baby (4-12 bulan): 12-15 jam (termasuk tidur siang)
Toddlers (1-2 tahun): 11-14 jam (termasuk tidur siang)
Preschoolers (3-5 tahun): 10-13 jam (termasuk tidur siang)
Anak sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam
Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam
Dewasa (18-64 tahun): 7-9 jam
Orang dewasa yang lebih tua(65+): 7-8 jam
Risiko Kurang Tidur
Selain merasa lelah, kurangnya durasi jam tidur akan membuat kamu menjadi kurang kreatif. Tidur yang sedikit juga akan membuat kamu tidak produktif dalam pekerjaan hingga risiko kecelakaan kendaraan akibat kurang konsentrasi.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan suasana hati negatif, produktivitas berkurang sampai terkena penyakit kronis, seperti diabetes, obesitas dan penyakit jantung.
Bahkan jika kamu menyepelekan waktu di mana tubuh akan membersihkan bagian otak, memungkinkan peningkatan risiko penyakit alzheimer lho.