Ladiestory.id - Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan pertolongan pertama yang dilakukan pada korbanhenti jantung atau henti napas. Henti jantung mendadak terjadi akibat gangguan pada konduksi jantung, sehingga jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.
Dalam sebuah sesi diskusi, Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Indah, dr. A. Sari Sri Mumpuni, Sp. J.P., Subsp. K.I (K), FIHA, mengungkapkan bahwa kondisi darurat seperti henti jantung sebenarnya bisa dibantu dengan memberikan basic life support. Tindakan BLS dilakukan untuk mencegah atau memperlambat kerusakan otot jantung hingga penyebab masalah dapat diperbaiki.
“Seseorang yang mengalami henti jantung harus segera mendapatkan pertolongan maksimal di menit ke-4, sehingga jantung dapat memompa darah dan aliran darah berjalan normal kembali,” ujar dr. Sari Mumpuni, Kamis (3/10/2024).
Ia mengatakan bahwa BLS dapat diberikan pada seseorang yang mengalami henti jantung atau henti napas yang disebabkan keadaan-keadaan seperti serangan jantung, tenggelam, tersengat arus listrik, keracunan, hingga kecelakaan kerja.
“BLS menjadi salah satu hal yang perlu dipelajari oleh siapa saja, termasuk orang awam, agar dapat menyelamatkan nyawa seseorang,” kata dr. Sari.
Berikut ini langkah-langkah BLS khusus untuk orang dewasa yang perlu diketahui, sesuai dengan Panduan American Heart Association tahun 2020.
-
Pastikan diri penolong, pasien, dan lingkungan aman
-
Cek respon pasien. Jika pasien tidak merespon, bernapas terengah-engah atau bahkan tidak bernapas, pasien diasumsikan mengalami henti jantung (jika memeriksa denyut nadi, lakukan maksimal selama 10 detik)
-
Panggil bantuan dari orang sekitar. Tetap tenang dan berteriak minta tolong ke sekitar. Minta bantuan untuk menghubungi petugas medis atau nomor darurat lainnya. Jangan lupa sebutkan nama, lokasi kejadian, jenis kejadian, jumlah pasien, dan kondisi pasien, serta kebutuhan yang diperlukan.
-
Lakukan kompresi dada (pijat luar jantung). Posisikan diri di sebelah kanan pasien. Pastikan pasien berada di tempat yang memiliki permukaan yang rata ketika akan melakukan kompresi dada. Berikan kompresi dengan frekuensi 100-120 kali per menit dengan kedalaman 5-6 cm dengan kuat dan cepat. Hentikan kompresi dada jika pasien sudah merespon atau jika tenaga kesehatan sudah tiba.
-
Posisikan pasien ke dalam posisi mantap untuk mempertahankan jalan napas.