1. Health
  2. Pertolongan pada Pasien Henti Jantung, Pentingnya Kehadiran AED yang Dapat Diakses Publik
Health

Pertolongan pada Pasien Henti Jantung, Pentingnya Kehadiran AED yang Dapat Diakses Publik

Pertolongan pada Pasien Henti Jantung, Pentingnya Kehadiran AED yang Dapat Diakses Publik

Ilustrasi latihan pertolongan pertama pada pasien henti jantung. (Special)

Ladiestory.id - Kotak P3K di tempat kerja mungkin terkadang melewatkan bagian terpentingnya, yaitu alat defibrillator eksternal otomatis (Automated External Defibrillator atau AED). Alat ini berpotensi menyelamatkan nyawa jika terjadi henti jantung mendadak. 

Henti jantung mendadak (Sudden Cardiac Arrest atau SCA) tidak sama dengan serangan jantung. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat, sedangkan henti jantung mendadak terjadi ketika jantung tidak berfungsi dan berhenti berdetak secara tidak terduga.

Henti jantung mendadak dapat menyerang siapa saja, di mana saja, kapan saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, etnis, maupun kebugaran fisik. Jika tidak segera diobati, henti jantung mendadak dapat menyebabkan kematian.

Dengan akses awal ke AED, kemungkinan bertahan hidup pasien henti jantung mendadak dapat meningkat hingga 75 persen dengan resusitasi yang diberikan dalam tiga hingga lima menit pertama kolaps dengan resusitasi jantung paru (CPR), diikuti oleh gelombang kejut pertama yang diberikan oleh AED, membuat adanya perbedaan antara kehidupan dan kematian. Kehadiran AED memungkinkan korban henti jantung untuk menerima perawatan dengan cepat. 

“AED yang dipasang di fasilitas umum seperti perkantoran, stasiun MRT, mall, pasar, ditambah dengan edukasi yang baik kepada masyarakat tentang cara membantu pasien henti jantung mendadak dengan dipasangnya AED di tempat umum, diharapkan dapat menurunkan angka kematian akibat henti jantung mendadak di Indonesia”, kata Radityo Prakoso, Ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).

Peralatan AED harus ditempatkan di area publik dengan kepadatan tinggi, seperti tempat olahraga, pusat perbelanjaan, bandara, pesawat terbang, tempat kerja, pusat konvensi, hotel, sekolah, kantor dokter, dan di tempat umum atau pribadi di mana banyak orang berkumpul atau di mana orang berada pada risiko tinggi mengalami insiden henti jantung mendadak.

Di lingkungan kantor, peralatan defibrillator eksternal otomatis (AED) sebaiknya diletakkan di area yang strategis bagi semua karyawan sehingga mudah diingat. Pastikan terdapat AED yang mudah diakses di dekat lokasi-lokasi berikut.

  • Tempat publik berkumpul seperti kantin/kafetaria dan ruang serbaguna.
  • Pusat kebugaran atau gym.
  • Klinik kantor maupun ruangan yang dituju para pekerja jika mereka sakit.
  • Kantor keamanan publik. Karena personel keselamatan publik dilatih secara khusus untuk menangani keadaan darurat medis, menempatkan AED tepat di luar pintu mereka untuk memudahkan akses ketika insiden terjadi merupakan hal yang penting.
  • Meja depan atau pintu masuk utama. Publik yang menyaksikan henti jantung mendadak mungkin secara naluriah akan berlari ke meja depan untuk meminta bantuan. Terdapatnya AED di tempat tersebut yang dapat diakses publik sementara petugas meja depan memanggil layanan darurat dapat menghemat waktu yang berharga.
Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel