1. Lifestyle
  2. Ini Alasan Dendam Tidak Baik untuk Kesehatan
Lifestyle

Ini Alasan Dendam Tidak Baik untuk Kesehatan

Ini Alasan Dendam Tidak Baik untuk Kesehatan

Ilustrasi dendam. (Special)

Ladiestory.id - Tidak dapat dipungkiri jika semua orang pasti pernah disakiti dan menyakiti orang lain bahkan terkadang hal ini rasanya sulit untuk berdamai dengan emosi yang menyatu dan mencoba memaafkan sehingga kemarahan yang terpendam membuat kita menyimpan dendam.

Perlu diketahui jika tak banyak yang tahu kalau menyimpan dendam bukan hanya membuat kita merasa kesal sendiri, namun merusak hubungan dengan orang-orang sehingga menyebabkan gangguan emosi yang berdampak terhadap kesehatan.

Pengertian dari kata dendam

Rasa dendam adalah kondisi kita menginginkan orang lain yang melakukan kesalahan pada kita menerima balasan atau konsekuensi atas kesalahannya. Seringkali dibandingkan berusaha untuk mengelola emosi lebih baik mengungkapkan kemarahan sewajar dan memaafkan.

1. Dendam Adalah Hal Yang Kurang Baik Bagi Kesehatan

Namun, ada yang masih menyimpan dendam sehingga menganggap orang itu sebagai suatu ancaman yang menimbulkan perasaan stress atau trauma. 

Selain itu, memaafkan bukan berarti kita melupakan dan membiarkan kesalahan itu terjadi.Namun, memaafkan adalah suatu cara untuk melatih pikiran kita sehingga tidak terus-menerus menganggap kita sebagai korban sehingga tertekan karena kesalahan yang telah dilakukan.

2. Gaya hidup kurang sehat

Salah satu dampak dari menyimpan dendam berkaitan dengan berbagai penyakit kronis. Kita dapat mengalami stres berat dirangsang oleh rasa dendam sehingga memicu seseorang yang kurang memperhatikan kondisi kesehatannya.

Dalam sebuah studi menyampaikan jika kondisi temperamental yang diakibatkan menyimpan dendam membuat orang lebih cenderung sering merokok dan memakan junkfood dengan kalori tinggi kalori. Tentu saja, hal ini membuat  faktor risiko penyakit diabetes.

3. Perubahan susunan hormon otak

Seperti yang kita ketahui jika otak adalah organ yang bekerja saat kita berpikir, berkomunikasi, dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain. Dalam menjalankan fungsinya, organ ini dipengaruhi oleh dua hormon yang saling berkaitan namun dapat bekerja berlawanan yaitu hormon kortisol dan hormon oksitosin. 

Sistem kerja hormon kortisol biasanya dilepaskan ketika berada di bawah tekanan mental besar, seperti menyimpan dendam. Sedangkan hormon oksitosin ketika kita memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri atau  orang lain.

Tentu saja,kedua hormon ini diperlukan keseimbangan antara keduanya sehingga menciptakan stress baik atau eustress seperti saat bekerja untuk mencapai tujuan dan mengendalikan stress buruk atau distress

Selain itu, Hormon kortisol dikenal sebagai hormon yang berbahaya ketika jika diproduksi terus menerus dalam waktu yang lama karena bukan hanya mempengaruhi kerja sistem saraf pusat tapi kerja organ lainnya.

Pada proses sekresi, kortisol berlebih akan menekan kadar hormon oksitosin yang diperlukan untuk kesehatan emosi dan sosial, seperti kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan pasangan atau orang lain.

3. Risiko kerusakan jantung meningkat

Sadari atau tidak, penumpukan emosi negatif menjadi penyebab terjadinya tekanan darah tinggi pada seseorang. Hal ini sangat berbahaya dalam waktu yang lama.

Sama halnya dengan muncul emosi negatif, ketika menyimpan dendam dalam beberapa waktu membuat kita merasa tertekan dan marah apalagi jika mekanisme berulang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung Amerika membuktikan menyimpan rasa marah dan dendam dapat memicu penyakit jantung koroner yang diawali dengan kondisi tekanan darah tinggi dan arterosklerosis.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel