Ladiestory.id - Personality disorders atau gangguan kepribadian adalah pola sifat dan perilaku yang maladaptif dan tidak fleksibel yang sudah berlangsung lama dan menyimpang secara signifikan dari apa yang diterima sebagai norma budaya.
Ciri-ciri gangguan kepribadian tetap stabil dan konstan seiring berjalannya waktu, dan menyebabkan gangguan pada area fungsi utama. Personality disorders sendiri bisa diidap oleh siapa pun mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak.
Mendiagnosis gangguan kepribadian pada anak memang masih kontroversial karena perubahan perkembangan alami dalam suasana hati dan perilaku. Namun, ketika ciri-ciri maladaptif tetap menyebar dan menetap, gangguan kepribadian mungkin muncul.
Dilansir dari Healthline Online, berikut beberapa pengertian tentang personality disorders pada anak yang harus diketahui oleh orang tua.
Diagnosis Personality Disorders Pada Anak
Gangguan kepribadian sulit didiagnosis pada anak-anak karena perkembangan kepribadian mereka yang berkelanjutan dan potensi perubahan gejala seiring waktu. Namun, berdasarkan pedoman klinis terkini dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5, dokter dapat mendiagnosis gangguan kepribadian pada anak di bawah usia 18 tahun.
Satu-satunya pengecualian adalah untuk gangguan kepribadian antisosial , yang memiliki persyaratan usia di atas 18 tahun.
Diagnosis gangguan kepribadian pada anak merupakan hal yang tidak biasa, namun dokter dapat memberikan diagnosis jika ciri-ciri kepribadian maladaptif sudah ada setidaknya selama satu tahun dan menetap, meresap, dan tidak berhubungan dengan tahap perkembangan tertentu atau lainnya.
Dalam studi kohort longitudinal tahun 2019 terlihat ciri-ciri gangguan kepribadian di kalangan siswa kelas tiga, enam, dan sembilan yang dijelaskan bahwa ciri-ciri umum yang terkait dengan gangguan kepribadian secara alami menurun di antara anak-anak selama periode 36 bulan.
Meskipun ada kekhawatiran tentang perkembangan yang membingungkan dengan gangguan kepribadian, batasannya masih kabur. Karena gangguan kepribadian sering muncul pada masa remaja, tahap kehidupan yang memadukan masa dewasa dengan masa kanak-kanak.
Beberapa ahli percaya bahwa gangguan kepribadian yang terjadi pada usia dini, atau masa kanak-kanak, kurang dikenali.
Personality Disorders yang Paling Umum Pada Anak
Sebuah penelitian skala besar di Denmark pada tahun 2023 terhadap lebih dari 115.000 anak-anak dan remaja menemukan bahwa gangguan kepribadian yang paling umum adalah:
- Gangguan kepribadian ambang (BPD)
- Gangguan kepribadian yang tidak spesifik
- Gangguan kepribadian skizotipal
Dalam penelitian tersebut, anak-anak di bawah usia 10 tahun merupakan 3–6% dari mereka yang didiagnosis dengan gangguan kepribadian. Mayoritas diagnosis terjadi pada peserta berusia 15 tahun ke atas.
Tanda-Tanda Anak Idap Personality Disorders
Mengenali gangguan kepribadian pada seorang anak merupakan suatu tantangan, bahkan bagi para profesional terlatih. Anak-anak terus belajar, tumbuh, dan beradaptasi.
Hal itu karena perkembangan mereka mungkin melibatkan emosi yang mudah berubah dan perilaku impulsif yang belum tentu menunjukkan adanya gangguan kepribadian.
Namun, ada beberapa gejala personality disorders yang bisa kamu ketahui, di antaranya adalah:
- Ketakutan yang sangat besar akan ditinggalkan
- Seringnya perasaan hampa
- Keengganan untuk sendirian
- Ketidakstabilan emosi dan kemarahan yang tidak pantas
- Impulsif
- Perilaku berisiko
- Tindakan menyakiti diri sendiri
- Perasaan diri yang terdistorsi
Namun, gejala-gejala ini sebagian besar didasarkan pada pengalaman orang dewasa. Penelitian tentang gejala BPD pada anak-anak merupakan bidang studi yang sedang berkembang. Menurut review tahun 2019 , gejala gangguan kepribadian pada usia dini juga dapat mencakup:
- Agresivitas, khususnya terhadap hubungan dekat
- Impulsif
- Ketidakstabilan emosi
- Kecenderungan emosi negatif
- Kontrol emosional yang terbatas dalam menanggapi penganiayaan
- Adanya kondisi psikologis lain, seperti depresi, kecemasan, disosiasi, menyakiti diri sendiri, gangguan penggunaan zat, gangguan pemusatan, perhatian dan hiperaktif, gangguan pemberontak oposisi, serta gangguan perilaku