Salah satu kondisi yang paling dikhawatirkan banyak wanita adalah jika ia mengalami PCOS, atau Polycystic Ovary Syndrome yang bisa menyebabkan kemandulan. Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) ini terjadi disebabkan ovum atau sel telur yang ada di dalam tubuh wanita tidak bisa berkembang secara normal. Hal ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh orang yang mengalaminya. Kondisi seperti ini bisa membuat periode menstruasi wanita menjadi tidak teratur, bahkan sampai ada yang tidak mengalami menstruasi dalam waktu yang sangat lama, Ladies. Tak cuma bisa mengganggu periode menstruasi, PCOS juga bisa memunculkan pembentukan lebih dari satu kista pada ovarium. Lantas, apa saja sih gejala PCOS yang biasanya jarang kita sadari?
1. Tidak teraturnya siklus periode menstruasi
Umumnya, siklus periode menstruasi yang dialami wanita biasanya selama 28 hari sekali. Meskipun ada beberapa wanita yang mengalami periode 21-35 hari sekali. Sebab, siklus periode menstruasi setiap wanita pastilah berbeda-beda. Akan tetapi, jika kamu terlalu sering mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, misalnya saja dalam setahun kamu hanya mengalami haid kurang dari 7 kali, atau siklus periode menstruasimu datang di bawah periode 21 hari sekali sehingga menyebabkan periode menstruasi yang lebih sering, barangkali kamu mengalami gejala PCOS ini, Ladies. Tak cuma membuat haid datang terlalu lama atau terlalu cepat, PCOS juga bisa membuat wanita tidak mengalami haid selama beberapa tahun.
2. Munculnya jerawat di tempat yang tidak biasa dan adanya tonjolan daging pada ketiak atau leher
Gejala Sindrom Polikistik Ovarium lainnya adalah ketika kamu mendapati jerawat di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti di dada atau di punggung bagian atas. Selain itu, apabila kamu menemukan tonjolan daging yang bersifat jinak di area dekat ketiak atau bagian leher, kamu bisa memeriksakannya segera ke dokter umum untuk memastikan, apakah kamu mengalami gejala PCOS atau sekadar terjadinya perubahan hormon saja.
3. Berlebihnya produksi rambut di area wajah
Sekitar 70 persen wanita yang mengalami Sindrom Polikistik Ovarium ini akan menemukan pertumbuhan rambut yang berlebih di area wajahnya. Biasanya, produksi rambut yang paling banyak terjadi adalah di area dagu, serta di antara bibir dan hidung. Kondisi seperti ini biasa disebut dengan hirsutisme, yaitu suatu kondisi pertumbuhan rambut yang tidak normal, terjadi pada wanita yang diakibatkan berlebihnya hormon androgen, kelainan hormon, atau faktor keturunan dan faktor ras. Hormon androgen adalah hormon yang merangsang atau mengontrol perkembangan karateristik laki-laki di dalam tubuh, Ladies.
4. Menggelapnya beberapa lipatan kulit dan penipisan rambut dengan pola kebotakan laki-laki
Gejala Sindrom Polikistik Ovarium berikutnya adalah terjadinya penggelapan pada kulit, terutama pada bagian-bagian lipatan kullit, seperti di area lipatan leher, selangkangan, dan lipatan payudara. Biasanya kita kerap menemukan kondisi seperti ini pada tubuh seseorang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan yang tidak normal. Tak cuma itu, gejala lain dari PCOS adalah terjadinya kebotakan atau penipisan rambut yang dialami wanita dengan pola kebotakan laki-laki yang jarang sekali disadari.
5. Obesitas dan sulitnya menurukan berat badan
Jika tubuhmu mengalami kenaikan berat badan yang signifikan secara tiba-tiba, dan kamu merasa sulit jika menurunkannya lagi, bisa jadi kamu akan mengalami gejala Sindrom Polikistik Ovarium ini, Ladies. Sebab, seperti yang kita tahu, obesitas atau kelebihan berat bedan yang jauh dari angka ideal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan kita. Salah satu dampak buruknya adalah PCOS yang bisa dialami wanita obesitas.
Jika kamu mengalami lebih dari tiga gejala Sindrom Polikistik Ovarium di atas, ada baiknya jika kamu segera memeriksakan kesehatanmu ke dokter ya, Ladies!