Ladiestory.id - Kehamilan merupakan kabar bahagia bagi setiap pasangan suami istri. Namun di tengah pandemi Covid-19, ini menambah rasa khawatir dan cemas bagi ibu yang sedang mengandung.
Terlebih ibu hamil memiliki sistem imunitas yang lebih rendah dibanding yang lainnya. Oleh sebab itu, ibu hamil akan mudah terinfeksi penyakit ataupun sekedar flu.
Lalu apakah ibu hamil rentan terkena Covid-19? Dilansir WHO, ibu hamil tidak berisiko tinggi terkena Covid-19. Namun kemungkinan peningkatan risiko mengalami gejala Covid-19 yang lebih parah ketika ibu hamil sudah terinfeksi jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil pada usia yang sama.
Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh BMJ, ibu hamil positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit akan mengalami gejala yang ringan. Mereka tidak akan mengalami demam dan nyeri otot seperti yang dirasakan pada umumnya.
Namun tetap saja, ibu hamil positif Covid-19 sebaiknya mendapat perawatan yang lebih intensif dibanding yang lainnya. Mengingat, terdapat dua nyawa yang harus dipertahankan hingga diselamatkan.
Mengingat terdapat beberapa efek terhadap janin yang dapat terjadi ketika seorang ibu hamil terinfeksi Covid-19. Apa sajakah itu?
Bayi Lahir Prematur
Salah satu efek Covid-19 di saat ibu mengandung adalah bayi dapat lahir dengan prematur. Memang kebenaran ini masih terdengar simpang siur.
Hal ini pun sudah dirilis dalam surat rekomendasi POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) sejak 22 Juni 2021. Yang menyatakan jika ibu terkena Covid-19 akan meningkatkan risiko bayi lahir prematur hingga stillbirth atau salah satu komplikasi kehamilan.
Hanya saja kelahiran bayi prematur menjadi langkah pertama yang dilakukan medis agar mencegah bayi terinfeksi Covid-19. Namun memang hal ini belum ditemukan bukti secara kuat, tapi kelahiran bayi prematur menjadi pertimbangan matang bagi dokter.
Tapi menurut beberapa sumber yang di dapat, virus Covid-19 dari sang ibu tidak menular ke janin yang ada di dalam rahim. Tetap saja efek Covid-19 mengkhawatirkan bagi janin dan sang ibu sendiri.
Risiko Janin Cacat
Meski penelitian masih terbatas, namun tetap saja salah satu efek yang dikhawatirkan adalah risiko janin lahir cacat. Sebab perubahan fungsional pada sel embrionik di awal kehamilan menyebabkan infeksi virus apapun dapat menyebabkan cacat lahir.
Namun, dilansir dari beberapa sumber, cacat dari lahir didapati jika sang ibu sudah terifensi Covid-19 sejak awal kehamilannya.
Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah bayi lahir dapat terinfeksi Covid-19? Meskipun sang ibu terjangkit virus tersebut, namun belum ada bukti yang mampu menyatakan jika penularan dari ibu ke bayinya.
Memang, kala itu di Wuhan, Tingkok pernah terjadi kasus bayi baru lahir terinfeksi Covid-19. Namun penyebab bayi terinfeksi Covid-19 masih belum dipastikan.
Bahkan beberapa praktisi kesehatan disana menduga jika sang bayi terpapar sejak dalam kandungan. Namun sebagian dari mereka juga berpendapat jika sang bayi tertular lewat percikan droplet sang ibu ketika di dekat bayi yang baru lahir.
Lain halnya dengan kasus di Akademi Obstetri dan Ginekologi Amerika Serikat (ACOG) yang melakukan penelitian kecil pada ibu hamil yang terinfeksi Covid-19. Ibu hamil yang positif virus tersebut dapat melahirkan bayi secara sehat tanpa terpapar corona.
Oleh sebab itu, ibu hamil sangat disarankan untuk mendapat vaksin Covid-19. Jika pahit-pahitnya ibu hamil terpapar virus ini, setidaknya tidak akan mengalami gejala hingga penyakit parah.
Selain itu, vaksin dapat membantu membangun antibodi bagi ibu hamil dan juga janin yang sedang dikandung. Dilansir dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, vaksin Covid-19 tidak menyebabkan infeksi virus baik pada wanita hamil atau bayi mereka.