Ladiestory.id - Aktris papan atas Hollywood, Paris Hilton membagikan kisah pedih dan kelamnya ketika ia sedang remaja di sebuah reality show. Belum lama ini, Paris Hilton memberikan pernyataannya jika anggota staf di Sekolah Provo Canyon di Utah, Amerika Serikat akan dengan paksa "melakukan pemeriksaan serviks" terhadap dirinya beserta siswa perempuan lainnya.
“Pada larut malam, ini sekitar pukul 3 atau 4 pagi, mereka akan membawa saya dan gadis-gadis lain ke ruangan ini dan mereka akan melakukan pemeriksaan medis,” kata Hilton, melansir artikel New York Times pada Rabu (12/10/2022).
"Bahkan bukan dilakukan dengan dokter, namun itu adalah beberapa anggota staf yang berbeda yang akan membuat kita berbaring di atas meja dan mereka akan memasukkan jari mereka ke dalam kita," jelasnya lebih lanjut.
Ketika mengungkapkan hal tersebut, suara Hilton tampak bergetar dan ia melanjutkan, bahwa dirinya tidak tahu apa yang anggota staf lakukan, tetapi mereka jelas bukan dokter. Hal tersebut benar-benar menakutkan bagi Hilton. Ia pun menutup rapat-rapat kenangan pahit itu selama bertahun-tahun.
“Tapi itu selalu kembali sekarang, dan saya memikirkannya. Dan sekarang, melihat ke belakang sebagai orang dewasa, hal itu pasti pelecehan seksual,” ungkap Hilton
"Saya menangis saat mereka menahan saya & berkata, 'Tidak!' Mereka hanya berkata, 'Diam. Diam. Berhentilah melawan atau Anda akan pergi ke Obs,'” terangnya.
Setelah berdamai dengan dirinya sendiri, akhirnya Paris Hilton berani mengungkapkan semua kenangan pahit tentang pelecehan seksual yang dialaminya ke publik. Harapannya, hal ini dapat membantu mengakhiri pelecehan di sekolahnya dulu.
“Penting untuk terbuka tentang saat-saat menyakitkan ini sehingga saya dapat menyembuhkan & membantu mengakhiri pelecehan ini.” ungkapnya.
Tidak mau kejadian tersebut terulang kembali pada wanita lainnya, Hilton mengungkapkan, bahwa trauma yang dideritanya bukanlah hal sepele. Dia bahkan membeci hidupnya karena merasa layaknya tahanan waktu menerima pelecehan tersebut.
"Saya mengalami serangan panik dan menangis setiap hari,"ngkap Hilton.
“Saya sangat menyedihkan. Saya merasa seperti seorang tahanan dan saya membenci kehidupan,” lanjutnya.
Terakhir, Hilton tetap tegar mengucap syukur karena dapat keluar dari tempat yang membuatnya menerima pelecehan seksual. Ia tidak ingin hal itu diungkit-ungkit kembali karena merasa malu dengan ingatan masa lalunya.
"Saya sangat bersyukur bisa keluar dari sana, saya bahkan tidak ingin mengungkitnya lagi. Itu hanya sesuatu yang membuat saya malu dan saya tidak ingin membicarakannya." tutup Hilton.